Indonesia Menanam
Iklim Indonesia yang hangat sepanjang tahun menjadikannya tempat ideal bagi tumbuhnya keragaman hayati. Apa saja bisa ditanam di sini. Dari tumbuhan obat, makanan sampai kayu keras untuk memenuhi kebutuhan industri . Apakah itu lewat pot di beranda rumah kita, halaman, sawah, kebun, sampai ke hutan dan rimba. Sayangnya berbagai kebijakan pertanian di masa lalu kurang mendukung keramahan alam ini. Alih-alih menjadikannya sebagai sumber kemakmuran bersama kita lebih suka mengimpor berbagai hal. Dari garam sampai beras kita beli ke negara lain.
Tapi tak guna juga meratapi pemerintah dengan kepala kosongnya itu. Kita sebagai rakyat yang seharusnya membantu mengangkat harkat negeri tercinta ini, misalnya swasembada pangan, dengan memulai gerakan Indonesia Menanam. Bila Indonesia Berkebun memanfaatkan tiap jengkal tanah kosong, Indonesia Menanam yang saya maksud memanfaatkan tiap wadah yang bisa dijadikan pot dan diletakan di beranda rumah. Seperti yang saya lihat di sebuah beranda penduduk di Bandung beberapa waktu lalu. Beranda rumahnya yang tak sebarapa luas namun penuh bakul bambu. Tak berisi nasi namun tanah dan aneka sayur hijau di atasnya. Selain tomat, bayam, daun bawang, dan cabe, saya lihat juga jahe, kunyit dan kencur.
Di era ekonomi yang sudah saling terkait seperti sekarang memang tidak efisien jika segala kebutuhan kita penuhi sendiri. Butuh bumbu dapur harus di tanam sendiri. Butuh sayur harus punya kebun sendiri. Jika hanya berkutat dipemenuhan kebutuhan dasar kapan waktunya berkembang? Namun tidak juga bijak jika semua kebutuhan itu diserahkan ke pasar. Hanya butuh selembar daun pandan alangkah ribetnya bila harus ke pasar dulu. Padahal ada ruang sedikit untuk menancapkan akar pandan di belakang dapur kita atau menanamnya dalam pot.
Dasar pemikiran ini membuat halaman rumah saya yang “seiprit” itu jadi penuh oleh tanaman. Baik yang ditanaman langsung di tanah seperti jambu bangkok, jeruk kalamansi dan buah sawo atau yang berada dalam pot seperti tomat, jahe dan ciplukan. Mereka berdesak-desakan seperti anak kelinci tak terurus. Dari sisi keindahan halaman memang tidak rapi. Namun saya sekarang tak perlu kuatir mau bikin kolak tak punya pandan. Atau di musim hujan ini mudah benar membuat minuman berkhasiat yang terbuat dari daun pandan dan gula aren karena stok jahe segar selalu tersedia.
Bagaimana menurutmu teman. Apakah perlu kita galakan Indonesia menanam?
@eviindrawanto