EviIndrawanto.Com – Eksplorasi Kuliner Banjar aktivitas wajib dicoba bila berkunjung ke ibu kota Propinsi Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan ini. Makanan khas kandangan berupa ketupat yang asli berasal dari daerah ini adalah primadonanya. Namanya Ketupat Kandangan.
Makanan khas Kandangan ini bukan hanya soal petualangan lidah tapi juga kebanggan. Di Hamalau Kota Kandangan berdiri Monumen Hari jadi Kabupaten HSS dengan ketupat raksasa di tengahnya. Lokasi landmark kota ini juga disebut bulatan ketupat. Selain ketupat kita juga akan berjumpa berbagai wadai (kue-kue) khas rakyat Banjar dengan berbagai bentuk dan rupa.
Masyarakat Banjar yang Ramah
Eksplorasi kuliner Banjar dengan makanan khas kandangan dimulai dari ucapan “Selamat Datang” dari Pak Totok Agus Daryanto, Kadis Budpora Kabupaten HSS. Beliau menyambut kami di kantornya. Hari sudah sore. Kami telah menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Banjarbaru. Keramah-tamahan Pak Totok dan staf yang sengaja menunggu kedatangan kami memberi kesan bahwa Kandangan adalah kota yang ramah bagi para pendatang.
Perbincangan kami langsung ke soal pariwisata di Kabupaten HSS secara umum. Ada banyak spots menarik yang bisa dieksplorasi. Dan tentu tak ketinggalan soal ketupat kandangan, makanan khas yang melegenda.
Berhari kemudian terbukti bahwa keramahan Pak Totok bukan basa-basi. Itu bagian dari karakter masyarakat Kalimantan Selatan secara umum. Kami buktikan selama tujuh hari eksplorasi di sana.
Yang terbiasa melihat wajah-wajah dingin di kota besar pasti akan tersentuh mendapat sambutan bersahabat di mana saja. Di pasar, tempat wisata, tempat makan maupun sekedar perhentian di tepi jalan. Di Kota Kandangan takan sulit menerima sapa dan senyum ramah penduduk Kalimantan Selatan.
Eksplorasi Kuliner Banjar Dimulai dari Makanan Khas Kandangan, Ketupat Kandangan!
Kota Kandangan baru saja diguyur hujan. Sisa air masih menitik dari jendela Hotel Rakat Mufakat tempat kami menginap. Pak Totok datang menjemput kami makan malam. Ini yang dinanti, menikmati Ketupat Kandangan.
Eksplorasi Kuliner Banjar di mulai dari Warung Katupat Kaganangan di Parincahan. Tempat ini memang terkenal sebagai pusat jajanan di Kota Kandangan. “Mari kita bergoyang lidah” Ujar saya pada Mbak Donna.
Baca juga Eksotisme Pakan Sinayan
Saya sudah lama membaca tentang Ketupat Kandangan. Namun saat makanan berkuah itu terhidang di meja dan harus dinikmati pakai tangan saya merasa gak “gimana gitu”. Ketupat kandangan itu makannya dikobok dengan tangan saudara-saudara! Gak pakai sendok!
Awalnya saya agak tak rela mencelupkan tangan ke dalam piring. Duh makanan berlimang kuah gini kok ya pakai tangan makannya? Tapi itu lah keistimewaannya, mengapa makanan khas Kandangan Banjar ini jadi buah bibir. Kalau tak saya coba mana sensasi kandanganya, ya kan?! Mana jiwa eksplorasi travel bloggernya?
Jadi dikesampingkan lah keinginan minta sendok. Perlahan ikut memecah ketupat seperti yang teman-teman lakukan, menyeruput ketupanya yang sudah berderai. Beras Kandangan rupanya perak, mudah terurai, jadi kita tak sulit menyuap ketupat yang sekarang mirip nasi berkuah.
Selain berkuah santan, Ketupat Kandangan, maknan khas Banjar dinikmati dengan ikan Haruan (gabus) Masak Habang (bumbu merah). Menurut Mas Wahyu, Nanang Banjar, ikan haruan atau gabus baik untuk menurunkan kolesterol jahat.
Tapi bukan itu sih yang membuat saya nambah sepotong lagi (dan kalau gak malu masih pengen potongan ke-3) melainkan dagingnya yang lembut, gurih dan segar.
Beragam Wadai Kue Khas Kandangan – Banjar
Setelah ketupat kandangan di Warung Katupat Kaganangan, eksplorasi kuliner Banjar diteruskan. Kami beranjak ke Warung Wadai (kue). “Mau ngopi-ngopi” ceritanya.
Saya dan Mbak Donna saling berpandangan, “ Aaaaa..makan lagi?”…Dan malam itu keriangan eksplorasi kuliner Kandangan ditingkahi berbagai kue tradisional. Beberapa nama asing di telinga. Ada Puracit, putu mayang orang Banjar. Puracit semacam mie hun diberi kuah santan gula aren.
Ada pula pupudak, lopis panjang, apem dan lain-lain.
- Baca juga:
- Jelajah Pasar Los Batu Kandangan
- 5 Tempat Wisata Sejarah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Bamboo Rafting di Loksado Kandangan Hulu Sungai Selatan
Sesi Terakhir dari Eksplorasi Kuliner Banjar – Makan Lemang dengan Telur Asin
Di tempat asal orang tua saya, Sumatera Barat, lemang terbuat dari beras ketan dan santan. Dimasak dengan cara dibakar dalam bambu beralas daun pisang. Kurang lebih lemang khas Banjar juga demikian.
Yang berbeda dengan Lemang khas Banjar adalah teman makannya. Kalau di kampung ibu saya lemang dinikmati dengan tapai ketan hitam atau kue bolu. Kalau di Banjar makan lemang dengan saus kacang dan telur asin.
Rasanya? Pasti enak lah!
Ceritanya malam itu balik ke hotel perut benar-benar penuh. Ketupat kandangan, berbagai wadai alias kue-kue tradisional khas Banjar. Eh ndilalah saat briefing mengenai penjelajahan Loksado kami kembali bertemu makanan khas Banjar: Lemang! Busyet!
Kandangan memang gak ada matinya soal makanan! Dan Pak Zul, guide kami mengatakan bahwa dalam adat Banjar tidak sopan menolak makanan yang sudah tersaji. Kembali lah kami melumat lemang yang gurih dan wangi itu…
Begitu lah eksplorasi kuliner Banjar yang dibukka dengan ketupat kandangan. Teman-teman kalau traveling ke sini jangan lupa mencoba.
@eviindrawanto