Bamboo Rafting di Loksado Kandangan – Terletak di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tempat ini menawarkan keindahan sungai Amandit. Dipagar Pegunungan Meratus, sungai yang airnya hijau seperti zambrud, diliput udara yang sejuk. Ditambah lagi Budaya suku Dayak Meratus, tak pelak Loksado jadi tempat wisata paling hit se Kalimantan Selatan.
Tak Sengaja Mendengar Wisata Loksado Hulu Sungai Selatan
Pertama mendengar nama Loksado di Festival Teluk Semaka dari sahabat Blogger Dunia Indra yang bercerita tentang pekerjaannya dan kunjungannya ke tempat ini.
Teringat cerita buku Di Pedalaman Borneo karya Dr. Anton W. Nieuwenhuis, yang pernah membuat saya berhayal jadi bagian Suku Dayak. Kajian antroplogis Dr. Anton begitu hidup. Tak sukar membayangkan bagaimana kehidupan di rumah panjang beserta aktiviras sungai dan ladangnya.
Impian kita sanggup menggerakan roda semesta. Sebulan setelah Festival Teluk Semaka, Dunia Indra woro-woro di Twitter tentang Festival Bamboo Rafting Loksado 2014. Saya, Mbak Donna dan Jejak Bocah Hilang (Halim Santoso) sepakat hadir dan segera arranged tiket menuju Banjarmasin. Sekalipun akhirnya acara festival di undur menjadi 26-28 Desember tidak mengurangi kegembiraan kami menikmati wisata Loksado Hulu Sungai Selatan ini.
Apa lagi Pak Totok Agus Daryanto selaku Kepala Dinas Disbudpora HSS di bantu oleh Pak Zul sangat membantu agar kami having fun maksimal di Loksado. Akhirnya impian saya bertemu Suku Dayak Meratus terwujud.
Baca juga cerita wisata lainnya :
- Menziarahi Jejak I-Tsing di Candi Muaro Jambi
- Menjelang Pesta Rakyat Situ Bungur 2014
- Ikan Bakar Masak Habang Rumah Makan Berkat
Bamboo Rafting di Loksado Kandangan atau Balanting Paring Atraksi Wisata Utama Loksado Kandangan
Bamboo rafting atau Balanting Paring merupakan primadona wisata Loksado.
Lanting (getek bambu) berupa rakitan 16-20 bilah bambu dari jenis Paring Banar. Diikat sejajar. Digunakan sebagai sarana transportasi penduduk di sepanjang Sungai Amandit. Membawa hasil hutan atau pertanian seperti kayu manis, karet dan kemiri (keminting) ke Kandangan.
Keeksotisan sungai, keunikan kehidupan Suku Dayak Meratus di sepanjang tepin, lanting ini memancing wisatawan sebagai sarana rekreasi. Untuk itu setiap tahun Dinas Pariwisata HSS membuat Bamboo Rafting Festival. Lokasi wisata Loksado ini akan ramai sekali.
Baca juga:
Perjalanan bamboo rafting dimulai dari dermaga Desa Loksado. Waktu menunjukan pukul 14 WITA. Matahari yang terik disirnakan oleh kesejukan air Amandit yang dingin dan bening. Tiga orang anak lelaki asyik bercanda dalam air. Kepala mereka hilang timbul diantara buih saat air memecah di bebatuan.
Saat itu sudah tersedia 3 lanting (rakit) untuk kami berenam. Setiap lanting dipandu joki berpengalaman. Kebetulan saya satu lanting dengan Nadi, Duta Wisata Banjar yang ditugaskan Pak Totok untuk menemani kami. Iya dalam eksplorasi wisata Loksado nan eksotik ini kami ditemani 2 orang Duta Wisata Banjar, yang seorang lagi Mas Wahyu Hidayatulla, Nanang Banjar (semacam Abang di Jakarta).
Baca juga:
Saya tidak tahu seberapa dahsyat arus dan jeram-jeram di Sungai Amandit. Namun karena tidak punya pelindung camera saya tinggalkan dalam mobil. Keputusan yang amat saya sesali kemudian, jadinya kurang maksimal mengabadikan Wisata Loksado nan Eksotis ini.
Mungkin melihat cuaca yang begitu cerah, jas hujan yang sudah jauh-jauh saya angkut dari Serpong pun saya tinggal. Kalau ini sih “dodol tingkat dua” ujar orang rumah saat saya ceritakan bagaimana kami kehujanan di tengah Sungai Amandit.
Wisata Loksado Menyusur Sungai Amandit.
Saat kami berarung jeram tanggal 12 Desember lalu curah hujan belum begitu padat di Loksado. Itu lah mengapa air Amandit tak begitu deras.
Saya pikir tugas joki (sudah bertanya namun karena tak dicatat saya lupa namanya) jadi lebih berat. Tak hanya saat menancapkan Pinanjak (tongkat bamboo) ke dasar sungai atau batu untuk mengarahkan laju rakit, beberapa kali lanting kami kandas di babatuan.
Itu yang membuat Mas Joki terjun beberapa kali ke sungai atau didorong oleh lanting Mbak Donna dan Mas Halim dari belakang. Sementara saya dan Nadi duduk manis di Paundanan (tempat duduk di tengah lanting).
Sesekali di bagian sungai yang tenang baru berani berdiri untuk foto narsis. Ini yang istimewa dari tempat wisata Loksado Kandangan ini. Yang membawa lensa tele bisa memotret biawak dan musang yang sesekali mengintip dari rimbun semak belukar.
Selama meluncur di atas Amandit yang berkelok-kelok mengikuti kontur Pegunungan Meratus, kami melihat beberapa aktivitas suku Dayak. Anak-anak yang sedang mandi, orang dewasa yang sedang mencuci pakaian, bapak-bapak yang mengangkut kulit kayu manis atau penduduk yang sedang menyiangi ladang mereka.
Diantara kehijauan Meratus saya pun melihat rimbunan pohon aren di sana-sini. Sayangnya pohon-pohon tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.Paling-paling diambil pucuknya untuk upacara adat.
“Apakah penduduk sini tidak menggunakan gula merah, Mas?” Tanya saya pada Sang Joki. Menurutnya menggunakan tapi mereka beli di Kandangan. Malah dua kali saya dibuat trenyuh melihat batang-batang aren yang meranggas terbakar saat penduduk membuka ladang.
- Baca juga tentang 4 Manfaat Jalan-Jalan di sini
Hujan-Hujanan di Tengah Sungai Amandit yang Mistis – Bamboo Rafting di Loksado Kandangan
Kegembiraan menikmati Wisata Loksado nan Eksotis ini dengan riam dan jeram bertambah seru saat tiba-tiba panas berganti hujan.
Benaran saya terkejut dan pasrah kala curahan deras air dari langit begitu saja menimpa tubuh. Terayun-ayun di atas bambu rafting. Untungnya Mbak Donna membawa dua jas hujan yang walau sempat “lepek” akhirnya saya kembali bisa menikmati perjalanan.
Jantung sedikit berdebar memandangi Amandit terbuka yang tiba-tiba agak berkabut. Suasananya mistis. Apa lagi terasa di kaki bahwa air menghangat dan aroma sungai terangkat ke permukaan. Bergantian saya mencium antara bau permen, jambu, bunga dan lumut. Belakangan teman-teman juga merasakan hal serupa.
Nah untuk yang tertarik mengikuti Wisata Loksado Bambo Rafting Festival masih ada waktu. Even besar gawean Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan – Kalimantan Selatan ini akan berlangsung pada tanggal 26-28 Desember 2014. Kalau mau bertanya silahkan kontak Pak Zul – 081349496147.
Yuk kita tengok wisata Loksado nan eksotis itu.
@eviindrawanto