Langit Biru di Karimunjawa | Perahu nelayan yang membawa kami ke spot snorkeling berikutnya, Pulau Tengah, terombang-ambing di atas riak gelombang. Lahut terasa kalem. Teman-teman perjalanan yang sejak tadi terus bergurau sekarang mulai diam, berkonsentrasi pada camera dan pemandangan di depan. Panas yang terik tidak terasa, diterbangkan angin dan lenyap di Laut Jawa. Berada di bawah cungkup langit biru, dia atas laut yang memantulkan warna langit seperti ini membuat semua syaraf di tubuh rileks. Garis senyum pun melebar,.
Saya menghirup angin beraroma asin itu dalam-dalam. Tak ada lagi yang saya inginkan di bawah langit biru Karimunjawa seperti ini. Betapa panorama sekeliling terasa begitu mewah. Saat memandang ke atas, beberapa ekor camar melintas, mengepakan sayap perlahan, paha-paha mereka berbulu putih terlihat bergetar melawan angin. Sesekali mengeluarkan bunyi seakan turut hanyut pada kegembiraan batin saya.
Langit Biru Karimunjawa Sebagai Taman Nasional
Bersyukur bahwa sejak 15 Maret 2001 pemerintah telah menetapkan Karimun Jawa sebagai Taman Nasional. Saya sudah snorkeling di Karimunjawa.Mengintip ke dalam lautnya yang dangkal. Terkesima terhadap air biru bening. Melihat school Fish dan ikan-ikan kecil lainnya berenang di diantara karang. Sekali lagi bersyukur kawasan ini dijadikan kawasan Taman Nasional. Dengan status ini tentu akan lebih mudah melindungi seluruh aset bawah laut Kepulauan Karimunjawa. Mencegah hal-hal tak diinginkan akibat dampak wisata massal.
Memang selama beberapa tahun terakhir Karimunjawa telah menyedot banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Terutama mereka yang suka menghabiskan liburannya di air, kalau belum menjajal Karimunjawa rasanya kurang afdol. Maka permintaan akan open trip ke tempat ini juga kian meningkat. Berbagai hotel dan guest house dibangun untuk mengakomodir antusiasme tersebut. Ekonomi karena pariwisata menggeliat di sini.
Pada akhirnya berkat ini harus dijaga agar lestari. Jangan sampai pertumbuhan ekonomi membuat semua orang yang terlibat di sini jadi abai, membiarkan lingkungan rusak perlahan. Itu harus dicegah sebab bukan ekonomi Karimunjawa yang akan menderita, kerusakan lingkungan akan membawa dampak buruk kemana-mana. Jadi dengan semangat Taman Nasional, langit biru Karimunjawa tetap bisa dinikmati wisatawan masa depan.
——————
Foto ini diikutsertakan dalam Turnamen Foto Perjalanan Ronde 57 Bertema “Langit Biru” Yang di host oleh  Lina.W. Sasmita.