Minum Kopi Gratis Sepuasnya di Warung Nasi dan Noor Aida Bakery – Bisnis dan promosi dua hal yang tak terpisahkan. Dua konsep yang saling melengkapi untuk eksistensi bisnis yang sehat. Maka berbagai strategi promosipun dilakukan agar pelanggan lama bertahan dan pelanggan baru berdatangan. Dimanapun bisnis itu berada, di kampung atau di kota, promosi cerdik dan unik akan meninggalkan kesan khusus di benak pelanggan.
Baca juga Pasar Terapung Lok Baintan Banjar
Hal itu tentu akan memicu cerita dari mulut ke mulut dan di titik akhir membuat bisnis itu kian di kenal.Seperti yang saya temui di Warung Nasi dan Toko Kue Noor Aida Bakery di Martapura – Kalimantan Selatan. Mereka memanfaatkan sifat manusia yang suka hal-hal gratis dengan menyediakan kopi gratis sepanjang hari. Kopi itu tersedia bagi siapapun yang mampir di toko atau warung nasi tersebut, membeli atau tidak membeli.
Toko Kue Noor Aida Bakery
Sekilas Toko Kue Noor Aida Bakery dan Warung Nasi itu tak tampak istimewa. Seperti umumnya rumah di tepi jalan yang dialih fungsikan jadi tempat usaha. Namun dalam perjalanan kami menuju Kandangan, Dunia Indra menepikan mobilnya di depan rumah itu. Saya sedikit heran karena kami baru saja menikmati makan siang di Rumah Makan Berkat. Juga rasa Ikan Bakar Masak Habang masih terngiang-ngiang di lidah. “Di sini mereka menjual berbagai wadai (kue) khas Banjar. Dan kita boleh minum kopi gratis sepuasnya sekalipun tidak belanja.” Indra menerangkan.
Minum Kopi gratis di Toko Kue? Tentu menarik
Setelah melihat-lihat isi toko Noor Aida Bakery dari luar lalu kami memutuskan duduk di Warung Nasi. Bangku-bangku kayu panjang di tata mengapit meja bertaplak plastik di tengahnya. Beberapa pelanggan sedang asyik menikmati makan siang. Tak lama datang Mas Ahmad yang murah senyum hendak melayani kami. Karena kami tak berniat makan, cuma sekedar menikmati kue (juga mengambil jatah kopi gratis), Mas Ahmad ikut duduk beramah –tamah. Setelah tahu asal kami ia pun bercerita tentang dirinya. Pernah jadi santri di Banten dan sekarang sudah satu tahun kerja di Warung Nasi Noor Aida.
Baca juga Pentingnya Manik-Manik Bagi Suku Dayak
Menurut Mas Ahmad, setiap hari, service minum kopi gratis di Warung Nasi Noor Aida ini menghabiskan sekitar 2 kg kopi dan 3 kg gula. Kadang lebih, tergantung keramaian pengunjung.
Saya mencoba mencicipi sedikit. Rasanya sih emang biasa. Tapi coba bayangkan jika yang mampir adalah para supir angkutan yang sedang mengantuk atau kelelahan. Service seperti ini tentu sangat berdampak besar bagi mereka. Dan sepertinya itu pula yang jadi daya tarik pengunjung lain sebab saya perhatikan tamu mereka tak putus-putus, datang dan pergi silih berganti.
Selain ikut mencicipi minum kopi gratis di Warung Nasi Noor Aida, di sini untuk pertama kali pula saya mengenal Pundut. Yaitu nasi gurih khas Banjar, dikukus bersama santan dalam daun pisang. Nasi pundut dinikmati bersama sambal bajak dengan lauk sesuai keinginan.
Tak lama untuk menyadari bahwa Soto Banjar adalah menu utama di Warung Nasi Noor Aida ini. Sekalipun di dinding juga tertulis menu Rawon, saya perhatikan yang berkali-kali diangkut keluar adalah piring berisi nasi yang sudah dilengkapi lauk yang nanti akan disiram kuah soto. Piring-piring itu di tata dan diletakan dalam satu rak kayu berkaca. Yang mau pesan tinggal memilih, mau nasi soto atau nasi rawon.
Yang menarik adalah piring-piring nasi yang sudah disiapkan dari dapur saat diangkut ke warung. Mereka dilekatkan pada rak besi bertingkat yang punya gagang untuk pegangan tangan. Menurut Mas Ahmad yang heran melihat saya keheranan bahwa rak seperti itu alat rumah tangga biasa di Kalimantan Selatan. Apa lagi di rumah-rumah yang sedang pesta rak pengangukut ini digunakan juga digunakan untuk membawa hidangan. Sungguh unik.
Belajar dari Minum Kopi Gratis di Noor Aida Bakery
Sebagai pemilik usaha Arenga Indonesia Palm Sugar, pengalaman minum kopi gratis di Toko Noor Aida Bakery meninggalkan kesan sendiri.
Pemilik Warung Nasi Noor Aida ini merancang strategi marketing yang pintar menurutnya saya. Minum kopi gratis tanpa harus membeli memang bukan hoax. Itu benar terjadi.
Namun kita harus mengingat pepatah bahwa di dunia ini there is no free lunch. Rasaya tidak banyak orang yang mampir cuma karena mau minum kopi gratis. Pasti lah ada rasa tidak enak habis minum kopi terus ngeloyor begitu saja. Setidaknya pengunjung akan membeli wadai di toko sebelah seperti yang kami lakukan. Dan di situ lah saya merasa bahwa promosi mereka sungguh cerdik.