Nasi Ayam Bu Widodo Semarang | Akhirnya seluruh rangkaian acara keluarga di Pekalongan selesai. Hari itu juga kami beranjak menuju Semarang dengan satu tujuan: Wisata Kuliner.
Saya pernah tinggal di Kota Atlas ini selama dua tahun semasa SMP, berulang beberapa kali setelahnya namun tetap tak memahami kuliner khas kota ini. Paling-paling tahunya cuma lumpia. Untung lah hari itu saya tak perlu pusing mau ngapain di Semarang. Tinggal duduk manis di mobil travel dan mengikuti ke manapun sang Kakak Ipar membawa. Karena ia selalu tahu apa yang harus dilakukan.
Singkat cerita dengan perut keroncongan penuh akhirnya sekitar pukul delapan malam kami mendarat di Jalan Kemuning, di depan Warung Nasi Ayam Bu Widodo Semarang.
Baca juga :Â Mie Ayam, Kampung
Warungnya Ramai Pakai Banget
Dari luar memandang ke dalam Warung Nasi Ayam Bu Widodo ini saya langsung skeptis. Warung sederhana itu sempit. Enam buah meja –panjang dan pendek—yang dilengkapi bangku baso sudah penuh semua. Bagaimana kami akan duduk?
Eh di tengah keraguan itu dua keluarga meninggalkan tempat. Sebelum keduluan orang kami pun langsung menyelinap. Dari tempat duduk diam-diam saya pandangi wajah-wajah yang sedang menikmati hidangan Bu Widodo. Tempat begini ramai apakah karena enak, kebetulan libur panjang, atau orang Semarang tak punya tempat lain mencari makan? Pikir saya.
Di pojok seorang ibu muda sedang meracik pesanan. Tangannya tak henti-henti menyendok nasi, menyiramkan kuah dan sayur ke dalam pincuk daun. Di depannya seorang bapak siap membantu mengedarkan pincuk-pincuk itu ke meja pemesan. Aroma gurih mengibas-ngibas di udara.
Nasi Ayam di Semarang Nasi Liwet di Solo
Nasi Ayam Bu Widodo kalau di Solo akan disebut Nasi Liwet. Di sajikan dalam pincuk daun beralas mangkuk keramik. Isinya nasi putih disiram lodeh labu siam (lapu jipang), gulai rambak, suwiran ayam, dan separuh telur ayam pindang.
Ibu yang melayani akan bertanya lebih dulu apakah kita mau pedas atau tidak. Kalau yang suka pedas akan ditambahkan sambal krecek. Sekalipun saya tak menyukai pedas, sambal krecek itu tak terlalu pedas juga. Cukup lah untuk menetralkan rasa gurih dari santan kental yang disiramkan paling belakang.
Baca juga :Â Makanan Sejuta Umat : Mie Ayam
Agar sepincuk Nasi Ayam Bu Widodo itu lebih kaya rasa pengunjung bisa menambahkan berbagai sate jeroan ayam. Tinggal pilih sendiri berapa suka karena tersedia dalam wadah plastik di atas meja. Saya lihat ada hati, ampela, usus, telur muda, bahkan sampai ginjal ayam pun tersedia. Cuma tak bisa menceritakan rasanya karena tak berani menyentuh.
Satu yang pasti sekarang saya maklum mengapa rumah makan sederhana ini begitu ramai oleh pelanggan. Memang lah Nasi Ayam Bu Widodo Semarang ini top banget rasanya.
Harga Makanan Nasi Ayam Bu Widodo Semarang
Saya tidak tahu persis berapa harga nasi ayam Bu Widodo ini perpincuknya. Soalnya makan gratis. Begitu pun saat bertanya pada sang Kakak Ipar, ia pun hanya menyebutkan kerusakan total.
Setelah kami hitung-hitung dengan mengira-ngira kurang lebih perporsi Rp.7.500. Tentu saja tidak termasuk lauk tambahan seperti telur dan sate.
Kalau benar harganys tadi, menurut saya, cukup murah untuk nasi ayam gurih dan enak seperti itu.
Lanjut Wisata Kuliner Semarang ke Lumpia Express
Malam masih menyisakan banyak waktu untuk diisi. Sekalipun perut sudah kenyang namun lidah belum lelah berekplorasi. Maka pilihan berikutnya adalah Lumpia Express yang lokasinya memang tak jauh dari Nasi Ayam Bu Widodo. Sebagai pembuka saja bahwa kami sudah sampai di Semarang. Karena rencanya besok akan berburu lumpia legenda ke Gang Lombok.
Baca juga :Â Bubur Ayam
Outlet Lumpia Express ini semacam café. Jadi menyediakan kopi dan berbagai makanan kecil lainnya agar acara nongrong lebih menarik. Selain bisa menikmati lumpia goreng dan basah di tempat, Lumpia Express juga bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.
Nasi Ayam Bu Widodo Jalan Kemuning I No.29 Semarang Telp. 024 3548206