Bandeng Juwana Elrina Semarang- Jawa Tengah | Pusat oleh-oleh Kota Semarang ini berada di Jalan Pandanaran. Segala jajanan  berbau khas Kota Lunpia ada di sini. Lunpia, wingko, dan berbagai cemilan tradisional maupun modern. Yang paling istimewa adalah bandeng presto.
Lokasi tempat ini strategis. Dekat dari  Lawang Sewu dan Tugu Muda. Seperti yang kami lakukan beberapa waktu lalu saat pulang dari Pekalongan dan mampir ke Semarang. Usai dari Lawang Sewu  terpikir untuk membawa buah tangan pulang. Dan mungkin karena kunjungan di akhir pekan tak pelak butuh perjuangan mencari tempat parkir. Setelah dua kali berputar akhirnya bisa menepi di depan Toko Oleh-Oleh Bandeng Juwana Erlina.
Sebetulnya saya tidak begitu suka belanja kalau traveling. Tapi ya harus menyesuaikan kepentingan kelompok. Tapi tetap saja saat para ipar sibuk memilih oleh-oleh, saya sibuk mencari cara membunuh kebosanan. Iya syaraf saya tidak tahan melihat begitu banyak orang desak-desakan hanya untuk belanja oleh-oleh. Sebenarnya toko Bandeng Juwana Elrina ini luas namun tampak jadi sempit dikerubuti pengunjung.
Dengan alasan ini saya mengajak  si sulung naik ke lantai atas, tempat makan bernama Warung Bandeng Juwana Elrina Semarang. Biarkan mereka asik dengan kuliner semarang khas di warung oleh-oleh ini.
Menikmati Aneka Masakan Warung Bandeng Juwana Elrina Semarang
Toko Bandeng Juwana Elrina Semarang ini terdiri dua tingkat. Lantai bawah untuk menjual oleh-oleh. Lantai atas sebagai kantin. Berbeda dengan suasana di lantai bawah yang hiruk pikuk, lantai atas yang disebut Warung Bandeng Juwana Semarang ternyata lengang dan lapang.
 Nah sesuai brandingnya menu yang tersedia juga dari bandeng. Semuanya terbuat dari bandeng presto Juwana. Ada sop, asem-asem, pindang, semur, dan bandeng goreng. Begini penampakan menu yang kami pilih  seperti ini :
Saya memilih garang bandeng bercita rasa segar. Tak tersisa aroma lumput pada daging maupun kuahnya. Ditambah seporsi tumis jamur dan segelas es jeruk gula aren lengkap sudah kenikmatan makan siang dadakan itu.
Suami yang menyusul ke atas. Ia memesan bandeng juwana duri lunak goreng dan seporsi tempe kecap. Bandeng gorengnya dinikmati bersama sambal dan lalapan sayur. Rasanya? Seperti bandeng duri lunak lainnya, ya biasa-biasa saja. Lebih enak garang asemnya.
Si sulung memesan sop bandeng yang secara penampilan maupun rasa mirip garang bandeng. Menurut saya sih tak seberapa istimewa. Bagi lidah saya yang pecinta rasa asam, kehadiran sepotong jeruk nipis dapat menyelamatkan rasa.
Gimana teman-teman, kalau ke Semarang jangan lupa mampir di Jalan Pandanaran. Dan kalau mau menikmati berbagai menu sajian utama daging bandeng, datang lah ke Warung Bandeng Juwana Elrina Semarang..