Kelapa Muda ala Jonker Walk ~ Travelblog Indonesia | Menikmati kelapa muda – apa lagi kalau di beri es – selagi hari panas salah satu favorit saya. Menghentikan haus seketika, segar di tenggorokan, dan langsung menambah tenaga. Saya tak sendiri. Coconut water juga bukan melulu kesukaan rakyat Indonesia. Terlepas dari penelitian ilmiah bahwa air kelapa mengandung cytokinin yang dipercaya sebagai bahan anti penuaan, hampir semua negara tropis menjadikan kelapa muda sebagai minuman alami. – Jonker Walk Melaka –
Di tambah lagi air kelapa muda mengandung zat anti kanker, sumber electrolit alami yang steril, kalium, khlor, serta klorin tinggi. Membuat cairan bening ini tak hanya digunakan sebagai penghilang dahaga tapi juga dijadikan minuman kesehatan. Sampai-sampai Madonna mau berinvestasi sebanyak US$1,5 juta untuk sebuah perusahaan yang memproduksi air kelapa. Madonna yang selalu tampak awet muda itu rupanya tergila-gila minum air kelapa.
Jam Buka – Jonker Walk Melaka Opening Hours
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=PRXH5l-Er7U[/embedyt]
Saksikan video lengkap saat traveling di Melaka
Untuk malam hari, Jumat dan Sabtu, Jonker Walk Night Chinatown City Malacca menutup Jalan Hang Lekir untuk lalu lintas. Mulai matahari terbenam bar-bar di sepanjang boulevard akan jadi tuan rumah ajang pesta jalanan. Meja-meja ditata di sepenjang trotoar. Musik akan terdengar di seluruh area. Sebuah pengalaman menarik piknik di area night marketnya. Berbagai kuliner yang ditawarkan akan memanjakan selera.
Sementara siang harinya Jonker Walk Melaka juga tetap sibuk. Jalanan semakin sibuk karena sudah bisa dilewati kendaraan.
Saya melangkah perlahan di sela ratusan wisatawan, mencari sesuatu dari keanggunan masa lalu tempat ini. Atraksi istimewanya aura pecinan yang kental. Gedung tua bersanding dengan toko sovenir, warung makan, dan konter jajanan.
Karena saat itu hari libur nasional Malaysia bisa dimaklumi bila pengunjung begitu padat. Ada yang belanja ada pula yang sekedar hilir-mudik menikmati suasana. Dan tak sedikit pula berkerumum menonton atraksi para pedagang untuk menggaet pembeli.
Sejujurnya saya agak bingung tergencet di keramain tersebut. Mana udara sangat panas. Niat datang ke tempat ini untuk memperhatikan berbagai gedung bersejarah yang telah membuat kota Melaka berdenyut sejak abad 17. Namun salah siapa datang ke sini di puncak keramaina, hari raya, ketika seluruh penduduk Malaysia juga turis manca negara tumplek di sini?
Dan saya menarik napas. Melihat hanya sisi positif dari perjalanan ini. Dengan sehelai Travel Magic Towel yang selalu tersedia di ransel sayapun menghapus peluh yang bercucuran. Jadi lumayan segar.
Karena hampir tak mungkin menikmati gedung-gedung bersejarah di sepanjang Jalan Hang Jebat (Jongker Walk) dengan tenang saya pun berkompromi. ” Ini liburan Sis, ngapain juga bersungut-sungut? “ Jadi ikut saja menikmati berbagai atraksi yang disuguhkan para pedagang. Salah satu yang menarik adalah atraksi penjual kelapa muda. Gaya mereka sedikit berbeda dari penjual es kelapa muda di Indonesia.
Kelapa Muda Ala Jonker Walk
Di Indonesia sobat sahabat traveler menikmati kelapa muda dengan dua cara, bukan? Cara pertama, tiap ujung dari buah kelapa muda yang bersabut di iris sampai mendekati tempurung. Kemudian ujung yang paling lancip di pangkas sampai ke batok membentuk segi emapat. Dari batok yang terbuka itu air kelapa muda dinikmati lewat sebilah pipet plastik. Kalau sudah habis baru daging kelapanya dikerok dengan sendok dan di makan.
Baca juga rekomendasi Hotel di Melaka Fenix Inn Hotel Melaka
Cara kedua adalah menuangkan air kelapa muda ke dalam gelas bersama daging kelapa yang sudah dikerok. Baik cara pertama maupun cara kedua biasanya pedagang menambahkan gula cair ke dalam minuman sobat.
Cara Menikmati Kelapa Muda ala Jongker Walk
Menikmati kelapa muda ala Jongker Walk Melaka sedikit berbeda. Buah kelapa yang masih hijau tetap di pangkas ujung-ujungnya seperti di Indonesia. Hanya bukan sabuk muda yang berwarna putih saja yang dibuang. Seluruh batok dikuliti oleh sebilah golok tajam. Dilakukan perlahan tapi sistematis agar tak merusak daging buah. Setelah separuh batok terkelupas separuh badang daging kelapa yang masih terperangkap dalam batok dicongkel oleh sebuah alat seperti pengait kecil. Dan tak lama kemudian saya pun mendapat sebutir buah kelapa muda, putih, bula, lembut dengan air utuh masih terperangkap di dalam.
Sebelumnya saya memperhatikan seksama kalau-kalau buah kelapa segar yang sudah keluar dari batoknya itu terkena sentuhan tangan atau tidak. Kalau sampai dipegang saya tak jadi membeli. Eh syukurnya tidak. Setelah seluruh permukaan daging terlepas dari batoknya langsung ditelungkupkan ke dalam wadah plastik. Hup! Tak ada sentuhan tangan sampai ia berpindah ke dalam genggaman saya seharga RM 10. Cukup mahal untuk kelas kelapa muda. Tapi menurut anak saya : “Kita sedang membeli pengalaman dan bukan kelapa muda, Mama!”. Begitu ya? Baik lah! Mari menikmati kelapa muda ala Jonker Walk, Nak.
Baca juga Naik Bus Dari Larkin ke Melaka Sentral
Dan menikmati kelapa muda ala Jongker Walk ini tidak ditambahkan es batu atau pemanis ke dalamnya. Airnya sudah manis. Malah dalam hirupan pertama saya heran, selain manis lidah saya mendetekasi sedikit rasa Sprite. Tapi karena saya dianggap mengada-ada, rasa Sprite itu segera terlupakan. Mungkin benar saya mengada-ada. Tapi dalam hati kecil tetap yakin bahwa sampai tetes terakhir dan daging buahnya habis saya gerogoti, jejak rasa soda tetap tertinggal di pencecap rasa saya.
Es kelapa muda di bulan Desember, anyone?