“Di Bandar Lampung kita akan menginap di hotel backpacker. Gak apa-apa, kan?” Tanya Mas Yopie Pangkey (pengelola akun @kelilinglampung) beberapa hari sebelum kami berangkat ke Festival Teluk Semaka 8. Seperti dikomando semua anggota group serentak menjawab : “ Gak apa-apa Om Yo…” Terus sahut-sahutan pun terjadi.
Yang dimaksud Mas Yo adalah Akas Hotel Syariah Bandar Lampung. Tempat kami menginap yang terpilih usai kami meliput Festival Teluk Semaka 8 di Kota Agung. Dengan wajah kusut, kulit legam terbakar matahari, tubuh pegal linu di sana-sini, tanggal 22 November, pukul 8.45, kami check in di Omah Akas.
Omah Akas Hotel Syariah Dan Tempat Kos
Memasuki lobbynya tak menyesal dipilihkan Omah Akas sebagai tempat istirahat malam itu. Hotelnya bersih. Dekat dari pusat Kota Bandar Lampung. Ada Granny’s Nest Café. Untuk yang telat check in dan malas keluar lagi cari makan ditanggung takan lapar. Melangkah saja ke seberang jalan. Aneka menu yang mengundang selera pun menunggu.
Untuk yang akan lama di tinggal di Bandar Lampung, Omah Akas Hotel Syariah Bandal Lampung bisa jadi pilihan.
Sewa hotel perbulan? Emangnya tempat kos? Iya Omah Akas adalah hotel syariah sekaligus tempat kos-kosan. Tagline mereka Penginapan dan Kos Ekslusif.
Baca juga Van Der Valk Hotel Volendam
Tentang rumah kos ini sempat juga disinggung oleh Mas Yo dan Dunia Indra sebelumnya. Dan sebagai mantan anak kos saya sempat terkecoh. Rumah kost dalam bayangan saya adalah rumah biasa tapi berisi banyak kamar. Ada ibu kost yang menilisik tajam setiap calon penghuni. Ternyata Omah Akas tidak seperti rumah kos yang saya kenal. Omah Akas sejatinya hotel bintang dua. Bertingkat tiga. Dilengkapi front desk dengan staf professional.
Hotel Murah Terbaik di Bandar Lampung
Hotel Backpacker Bandar Lampung, Omah Akas, menyediakan 4 jenis kamar. Standar Room, Executive Room, Family Room dan Montly Room. Tiap kamar dilengkapi AC , tempat tidur Twin atau Double. Sedikit kekurangan hanya lah saya tak menemukan air panas di kamar Executive yang diinapi. Mungkin standar hotel backpacker memang seperti itu. Sudah lama saya tak berani mandi malam-malam dengan air dingin. Jadi malam itu cukup mandi kucing. Sementara handuk dan perlengkapan mandi lain lengkap.
Baca juga Hotel di Bukittinggi Dekat Jam Gadang
Sepertinya terjadi sedikit kekacaun di bagian reservasi malam itu. Rencananya kami akan menginap di family room. Bagian reservasi menyerahkan kunci untuk kamar yang dimaksud. Begitu pintu terbuka kami bertiga (saya, Mbak Dona, dan Mbak Rien) melongo. Kamar sudah dingin. AC sudah menyala. Tempat tidur berantakan layaknya kamar sudah berpenghuni. Apa lagi selembar sajadah juga terbuka.
Benar kamar tersebut sudah ada tamu. Secepat kilat kami kembali menutup dan mengunci pintu. Menyerahkan kunci kembali ke bagian resepsionis. Usut punya usut rupanya kamar tersebut diberikan pada tamu lain oleh petugas sebelumnya.
Akhirnya kami mendapat executive room yang sebelumnya ada walk-in guest yang baru saja check in. Staf Omah Akas terpaksa menolak tamu tersebut dan memberikan kamar kepada kami. Berhubung kami bertiga staf Omah Akas menambah satu extra bed.
Seperti biasa untuk mengetahui harga permalam , saat menulis post ini, saya check lewat pemesanan hotel online. Tarif Omah Akas ternyata benaran murah.
Baca juga Hotel Nyi Roro Kidul di Pelabuhan Ratu
Untuk Executive room dapat harga Rp. 177.000 dan Family Room yang bisa diisi sampai lima orang harga Rp. 310.461. Sekali lagi Family Room bisa diisi sampai lima orang. Mengingat tempatnya yang cukup bagus saya kira harga tersebut tergolong murah.
Granny’s Nest Cafe Bandar Lampung
Sedikit insiden tadi langsung terlupakan begitu masuk ke Café Granny’s Nest. Bagian property Omah Akas.
Dekorasi interiornya khas anak muda gaul. Sudut-sudutnya instagramable. Atmosfirnya hangat. Apa lagi ditambah 4 orang anak muda dan alat-alat music mereka siap menghibur para tamu sepanjang makan. Sungguh berkesan menikmati makan malam bersama kawan-kawan dalam suasana seperti ini.
Baca juga Keliling Dunia Bersama The Passport Cafe
Saya menyusuri menu satu persatu. Semua tampak enak. Akhirnya pilihan jatuh pada Sop Iga awalnya. Beberapa lama kemudian, eh, ternyata habis. Ya sudah lah. Saya pilih saja yang langsung terlihat di buku menu saat itu: Lasagna. Jauh ya genre nya dari menu pertama. Tak apa lah secara saya memang penyuka. Cuma menyesal sedikit dalam hati bahwa makanan seperti ini tinggi lemak. Untungnya untuk minuman saya memilih Infused Water, minuman rasa buah. Dari melihat tampilan saja tahu bahwa minuman ini sehat dan menyegarkan.
Baca juga Makan Malam Romantis di Skygarden Best Western OJ Hotel
Ini beberapa pilihan menu jika Sobat JEI menikmati makan malam di Granny’s Nest milik Omah Akas:
Jadi gimana teman-teman, menarik juga ya kalau nginap di Omah Akas Hotel Syariah ini? Selamat bertemu di Hotel Backpacker Bandar Lampung – Omah Akas.