Selamat Datang 2016 – Travelog Indonesia ~ Sudah tanggal 5 aja. Belum ada posting baru. Dan tak ada pula tradi resolusi tahun baru di blog ini. Merasa tak ada guna juga harus membuat sebab yang terjadi selama ini resolusi tetap di resolusi, terlalu sedikit yang dieksekusi. Jadi ya begini saja lah menandai posting tahun baru. Mengucapkan selamat datang pada lorong waktu yang akan ditempuh setahun ke muka.
Tapi kalender di rumah saya sudah diperbarui. Dari sekian kalender gratis yang diterima saya memilih kalender bertema pariwisata untuk diletakan di atas meja kerja. Agar lebih mudah dipandang dan dicoret-coret untuk berbagai keperluan. Menandai hari libur, hari lembur, hari gajian, atau memancing mimpi di awang-awang agar turun ke bumi. Siapa tahu saat kelak saya pun sampai ke lokasi indah seperti dalam kalender. Lagi pula melihat foto-foto pemandangan yang indah jauh lebih menyenangkan ketimbang melihat gambar-gambar iklan, bukan? Begitu pun saya sudah ikut menikmati momen pergantian tahun ini dengan liburan dan menonton pesta kembang api. Lalu adakah lagi arti tahun baru bagi saya? Rasanya tidak! Tahun baru bagi saya hanya sampai di sana. Karena ada atau tidaknya tahun baru kehidupan saya berlangsung seperti biasa. Namun memang merasa perlu membuat catatan selamat datang 2016 di blog JEI ini. Sekedar memberi tanda bahwa kalender sudah berganti. Dan perlu pembukaan posting di bulan Januari. Insya Allah untuk meneruskan tradisi pada tahun-tahun di muka.
Duduk di depan kompi sambil mendengarkan Vanessa May saat ini, melihat kehidupan blogging saya di 2015, tak ada prestasi yang bisa dibanggakan. Sudah tidak tertarik ikut berbagai lomba jadi tak ada kemenangan atau kekalahan yang bisa dipamerkan. Pun sudah jarang kopdar sesama blogger jadi kurang banyak cerita even yang bisa dibagi. Malas membaca buku sehingga tulisan saya semakin garing. Yang terakhir yang saya sesali, mengapa demikian? Mengapa meningkatkan konsentrasi jadi semakin susah? Nonton drama Korea sambil menikmati Pie Susu Bali saya tahan berjam-jam? Mengapa dengan sebuah buku atensi saya mudah sekali terdistraksi? Mengapa?
Tanya deh kepada angin yang datang dari padang ilalang.
Menuliskan paragraf di atas sepertinya di tahun 20015 kehidupan blogging saya kelam ya? Sepertinya begitu. Tapi kalau ada yang bertanya apakah saya happy? Happy! Sebab di tahun 2015 saya lebih banyak jalan-jalan dan punya waktu berlimpah untuk berdialog dengan diri sendiri.
Tapi di dunia entrepreneurship saya terpaksa terus memacu diri. Mencari berbagai motivasi agar tetap semangat menguraskan tenaga dalam membantu kelancaran bisnis suami. Kalau tak begitu kehidupan pribadi akan terganggu. Tak lain karena kerajinan saya dalam bekerja di ARENGA berkaitan langsung dengan asap dapur, keberlangsungan pendidikan anak-anak, tanggung jawab sosial, dan traveling di masa depan. Jadi alhamdulillah berkat usaha itu perusahaan kami tetap mengandalkan saya sebagai tenaga super adminnya. Dari mengatur keuangan, bikin tagihan, debt collector, sampai ngepel kantor juga saya lakukan sendiri. Sementara di luar pelanggan Arenga bertambah. Sekarang lebih mudah mendapatkan produk ARENGA di berbagai toko organik dan supermarket Jakarta dan sekitarnya. Pelanggan corporate juga kian beragam. Sekali lagi alhamdulillah!
Rencana dalam Menyambut Selamat Datang 2016
Sebagai sanguis sejati saya adalah pembuat rencana buruk. Tepatnya kurang suka membuat rencana. Lebih suka berimprovisasi dengan kekinian. Lebih suka membiarkan semua mengalir seperti air. Mengalir cantik selagi menyenangkan dan berbelok tanpa ribut-ribut jika situasi mengharuskan. Namun peran otak kanan dan kehidupan sosial tidak membiarkan kehidupan manusia mengalir saja tanpa terencana. Diri harus lah jadi kapten pada kapal nasib. Apa lagi jika di dalam kapal itu tidak hanya diri sendiri, ada tanggung jawab yang mesti diemban, ada nasib orang lain yang mesti dipertimbangkan, tak bertanggung jawab namanya jika tetap membiarkan kehidupan bergulir bak aliran sungai. Sungai tak bertanggung jawab pada siapapun selain pada hakikat alamiahnya.
Jadi saya harus membuat rencana dong ya? Harus! Kalau tidak engkau akan dimasukan ke dalam rencana orang lain. Ih mengerikan! Tapi apa dong ya?
Untuk rencana bisnis suami sudah mengagendakan dengan rapi jali. Tinggal diikuti dan dilaksanakan saja. Tak perlu pembahahasan panjang lebar.
Kalau rencana pribadi? Ah jadi mix feeling. Bisa saja sih tak merencanakan apa-apa tapi saya akan membusuk di zona nyaman. Mengenai Blogging? Sungguh saya tak punya rencana apa-apa dengannya. Paling-paling tetap menulis selagi ada tuntutan dari dalam dan berhenti jika mood tak mengijinkan. Tidak ada rencana harus membuat posting berapa kali dalam sebulan. Tanpa janji pun toh blog JEI upadete secara teratur. Selama 2015 saja berhasil menayang 100 lebih posting tentang jalan-jalan. Aman ya di sini.
Pada bagian menjaga kesehatan? Ya harus meningkatkan semangat agar tetap rajin ke gym. Selama 2015 jam OR saya berantakan. Banyak faktornya. Selain jalan-jalan faktor utama adalah kemalasan. Akibatnya stamina saya terus melorot dan berat badan meningkat. Itu tak boleh dibiarkan selama 20016.
Dalam membaca buku juga harus digiatkan kembali. Tak perlu seperti dulu tapi minimal harus 2 judul dalam sebulan. Begitu pun majalah-majalah yang teratur datang ke rumah setiap bulan harus dibaca di sela-sela waktu yang tersedia. Sayang banget selama ini mereka cuma singgah sejenak habis itu masuk ke kertas kiloan. Bahkan beberapa diantaranya belum sempat dibuka.
Seperti biasanya tak ada pula target harus jalan kemana saja tahun ini. Selama ini mengikuti mood dan rejeki lancar selama itu pula saya akan sampai di suatu tempat yang menyenangka. Entah bersama keluarga atau dengan kawan-kawan.
Jadi begitu saja pembukaan posting di bulan Januari. Selamat datang 2016. Mari kita bersahabat.