Batu Hijau Sumbawa BootCamp – Dunia tambang dunia macho, serba tertutup, dan perusak lingkungan. Setidaknya begitu lah lekatan kesan dalam benak kala mendengar seseorang bicara tentang pertambangan. Beberapa posting ke muka akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti Newmont Bootcamp batch 5 di Batu Hijau. Berlangsung 14-22 Februari 2016, di area tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Saya akan menilai sendiri apakah benar area tambang selalu macho, tertutup, dan melakukan banyak dosa terhadap lingkungan?
Sesunguhnya sedikit tak percaya bahwa saya terpilih sebagai salah satu perserta Batu Hijau Sumbawa BootCamp Batch 5 ini. Di luaran sana masih banyak travel blogger lebih kece, lebih muda, lebih enerjik, dan lebih mantap tulisannya. Bahwa akhirnya saya salah satu yang terpilih dari sekitar 500-an tulisan lamaran yang masuk ke panita, mungkin ada pertimbangan lain dari pihak Newmont.
Dan pasti berkat campur tangan Sang Pencipta juga, menjawab keinginan tahuan saya mengenal dunia tambang.
Program Batu Hijau Sumbawa BootCamp
Ngomong-ngomong segala kegembiraan tak ada gunanya bila tidak sehat, bukan? Jadi sebelum berangkat saya meningkatan intensitas olah raga. Dari yang tadinya cuma keliling perumahan meningkat jadi keliling kompleks. Yang dari ogah berenang akhirnya kembali ke kolam.
Sebenarnya semangat ini datang dari Mantan pacar juga. Selalu menginginkan agar saya sehat dan bugar. Katanya lebih baik menggunakan uang membiayai saya traveling ketimbang ke rumah sakit.
Memulai Batu Hijau Sumbawa Blogcamp, terlebih dulu briefing di Jakarta. Tanggal 9 Februari semua peserta berkumpul di Oakwood Cozmo. Mendengar pihak PT NNT mempresentasikan program aktivitas yang yang akan kami lakukan. Apa yang boleh dan tidak boleh.
Baca juga :
- Wisata Edukasi Batu Hijau Sumbawa
- 7 Destinasi Wisata Sumbawa Barat
- Menumbuhkan Sayap Masyarakat Lingkar Tambang
Secara garis besar diberi tahu juga bahwa kami akan diperlihatkan semua aktivitas yang berhubungan dengan operasi pertambangan. Itu meliputi open pit tour (lubang galian), area penyimpanan konsentrat, melihat dari dekat aktivitas menjaga lingkungan, terlibat dalam kegiatan CSR, menginap dan berinteraksi di rumah penduduk yang tinggal di sekitar area pertambangan.
Kami juga akan berbagi inspirasi satu hari dalam kelas sekolah umum. Terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan, dan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Wow! Pasti peserta menarik napas. Excited!
Peserta Batu Hijau Sumbawa Bootcamp Bebas Menulis Tentang Apa Saja
Presentasi yang disampaikan Pak Ruby sungguh memancing rasa ingin tahu. Terutama pernyataan tentang PT. NNT tidak punya sesuatu yang perlu ditutup-tupi atau dirahasiakan. Jadi peserta Sustainable Mining Bootcamp 5 boleh berkomentar dan menulis apa saja yang dilihat maupun dialami. Yang penting adalah pengalaman itu dibagikan di media sosial masing-masing. Baik atau buruk tidak akan disensor oleh pihak Newmont Id. Tapi yang wajib dipatuhi adalah semua rules tentang keselamatan yang telah jadi operasi standar di area tambang. Itu tak bisa ditawar.
Kami juga diingatkan agar membawa baju-baju yang sesuai untuk udara yang agak panas di Sumbawa. Tak perlu banyak-banyak juga karena di sana tersedia free laundry. Tapi yang namanya perempuan mana bisa bepergian dengan baju seadanya. Gak keren dong untuk futu-futuan.
Jadi deh di Bandara saya melihat teman-teman wanita datang dengan koper-koper besar. Tentu tak ketinggalan day backpack untuk membawa printilan sehari-hari, sepatu traveling yang nyaman, obat-obatan pribadi, notes, dan camera.
Berangkat Menuju Batu Hijau
Tanggal 14 dirayakan sebagai Hari Valentine, bukan? Namun pagi-pagi di Bandara Soetta tak terlihat sama sekali suasana valentine. Yang ada adalah wajah ceria teman-teman yang akan berangkat menuju Lombok. Umumnya mereka sudah saya kenal dari pertemuan tanggal 9. Pun sudah ada pihak Newmont yang diwakili oleh Mbak Jenni. Rupanya Mbak Jenni merasa perlu mengantar kami sampai ke Lombok.
Baca juga :
- Batu Hijau Boot Camp: Ke Jogjakarta Untuk Menginspirasi
- Green Mining Sebuah Tantangan
- Pesona Kebun Raya Minahasa
Langit Lombok menyambut kedatangan kami dengan semburat ceria. Diantara kegarangan panasnya udara menyemburlah warna biru dengan goresan-goresan awan putih bersih di atas kepala. Sangat berbanding terbalik dengan langit Jakarta dan Tangerang yang selalu abu-abu polos.
Sayang tak bisa berlama-lama menikmati keriaan dari langit karena sebuah bus besar sudah menunggu. Setelah serah terima antara Mbak Jenni dan Mas Arie dengan segera bus pun bergerak menuju Pelabuhan Kayangan, menyeberang ke Sumbawa Barat.
Dan kebiasaan saya melupakan sesuatu sebelum berangkat traveling kembali terjadi. Cukup fatal. Lah bayangkan 9 hari tanpa bedak, lipstick, dan pelembab! Tas cosmetic ketinggalan di rumah. Herannya itu baru diketahui setelah saya buka ransel di Toilet Airport Lombok. Langsung dong bad mood.
Untung lah sebelumnya sudah mendengar dari blogger femes Mas Cumi Lebay bahwa Mas Arie itu orangnya baik. Minta apa saja pasti di kasih (asal jangan konsentrat ya ). Dengan perasaan tak enak saya utarakan kegalauan pada Mas Arie agar berhenti sebentar dimana saja, yang penting ada supermarketnya.
Alhamdulillah! Sekalipun bukan cosmetic yang biasa saya gunakan, Indomaret sedikit membantu agar saya tidak seperti “zombie kering” selama mengikuti aktivitas Newmont Bootcamp 5. Sayangnya di sana tak ada lipstick. Dan Allah pun kembali bekerja. Mbak Donna ternyata membawa spare lipstick. lalu kehadiran Bunda Intan yang membawa liptstic warna-warni berbahan herbal buatan anak beliau.
Tiba di Pelabuhan Kayangan
Sampai di Pelabuhan Kayangan mood saya seratus persen sudah baik kembali. Rombongan Batu Hijau Sumbawa BootCamp segera menuju dermaga. Khusus dibangun Newmont Nusa Tenggara untuk keperluan transportasi karyawannya menuju Pelabuhan Benete.
Tiap penumpang mendapat satu kartu yang nanti akan diserahkan saat hendak masuk ke kapal. Saya pernah menulis di sini bahwa tiap jengkal tanah Nusantara punya pukau tersendiri. Begitu pun di sini. Pemandangan di sekitar pelabuhan Kayangan seperti sebait puisi yang tersangkut dalam ingatan kekasih lama, indah tapi tak terjelaskan.
Tenggara Satu merupakan kapal milik PT NTT, berkapasitas 200 orang. Kayangan-Benete ia tempuh hanya selama 1.5 jam. Berlayar dalam cuaca cerah, tanpa ombak yang berarti. Laut dan langit biru bergurat awan. Sesekali bertemu pulau-pulau kecil yang sepertinya muncul begitu saja dari dalam laut dan tak berpantai. Rasanya tidak seperti sedang menuju area tambang yang gerasang tapi tempat rekreasi tropis impian semua orang.
Sampai di Pelabuhan Benete
Kenyataan bahwa kami sedang menuju kawasan tambang terasa setelah sampai di Benete. Terutama begitu sampai di pintu masuk site area. Perlu sekitar 10 menit menunggu security memferifikasi semua peserta Batu Hijau Sumbawa BootCamp. Cerita tentang ketatnya sistem keamanan yang pernah saya baca di beberapa blog peserta Bootcamp sebelumnya sekarang terbukti.
Menurut Pak Arie, ini semata-mata demi keselamatan bahwa setiap orang yang masuk atau keluar dari area harus bisa teridentifikasi. Gak lucu kan jika kamu bisa masuk diam-diam terus kemudian tak terdengar kabarnya lagi gara-gara terperosok ke lubang galian atau tertimbun bebatuan.
Di bawah foto-foto di Pelabuhan Benete sesaat rombongan Batu Hijau Sumbawa Bootcamp tiba.
Briefing di Visitor Center
Usai pemeriksaan security peserta Batu Hijau Sumbawa BootCamp dibawa merapat ke Visitor Center. Kantor Admin I Benete. Di sini seluruh peserta Batu Hijau Sumbawa Bootcamp menerima safety induction.
Kami memperkenal diri satu persatu. Kemudian menerima rules do and don’t yang lebih lengkap dibanding briefing di Jakarta. Di tempat ini pula menerima safety gear: Segala perlengkapan tempur untuk mengikuti tour tambang keesokan harinya. Helmet, kaca mata, vest berkilau yang terlihat dari jauh, kartu pengenal, dan sepatu khusus.
Semua perlengkapan ini harus dikenakan saat memasuki kawasan operasi tambang.
Penutup Hari Pertama Batu Hijau Sumbawa BootCamp
Hari itu ditutup dengan makan malam bersama. Sekali lagi kami menerima ucapan selamat datang dari Pak Ruby. Makan malam yang banyak diisi oleh tawa dan canda itu mau tak mau sudah menimbulkan kesan positif tentang Newmont ID. Tapi benarkah semua operasi PT NNT berlangsung dengan positif? Yuk ikuti tulisan saya berikutnya…
Menjawab pertanyaan di atas tentang adakah dunia tambang dengan semangat turisme? Melihat dari foto-foto di atas bagaimana pendapat Sahabat JEI?