Eviindrawanto.Com – Pagi-pagi usai  sarapan saya sudah bersiap di dermaga Derawan Fisheries Cottages, Derawan – Kalimantan Timur. Pagi cerah, matahari hangat, langit biru bergurat awan putih. Ini seperti di surga, pikir saya. Hari ini banyak sekali aktivitas wisata air yang akan dilakukan. Singgah sejenak Pulau Maratua, melongok Maratua Paradise Resort yang terkenal cantik itu lalu snorkeling dan hoping Island. Dengan percaya diri saya teman-teman menyandang perlengkapan snorkeling masing-masing. Keriaan kami sudah mirip lumba-lumba derawan.Â
Pulau Maratua Yang Memesona
Pulau Maratua adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Malaysia. Pulau Maratua ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur.
Dari 31 Jumlah kepulauan yang ada di Gugus Derawan, Pulau Maratua salah satu pulau terindah. Diikuti Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban dan Pulau Derawan sendiri.
Sesaat meninggalkan Water Villa Derawan Fisheries Cottages pandangan sudah disergap oleh hamparan air laut bergradasi biru ke hijau tosca. Rumah-rumah penduduk, penginapan, nelayan dengan perahunya, serta barisan pohon kelapa sepanjang garis pantai.
Saya pernah amat terpesona pada Jiuzhaigou National Park yang . Berada di tengahnya seperti masuk ke dunia lain. Begitu pun yang terasa sejak pertama beradu pandang dengan Derawan, sensasinya seperti bersua kekasih lama di gang kota tua. Mendebarkan dan sanggup membuat kita berkontemplasi. Kalau sudah begini tak pelak saya pun asyik dengan camera.
Sekalipun sadar bahwa segala keindahan yang terhampar di depan mata itu hanya noktah kecil dari Kepulauan Indonesia yang luas. Tekatnya satu, merekam sebanyak mungkin jejak yang pernah saya buat di tiap Propinsi. Suatu saat jika tubuh sudah tidak kuat dibawa berjalan momen yang terbekukan bisa digunakan untuk menghibur diri.
Lumba-Lumba Derawan Menemani Perjalanan
Derawan merupakan salah satu spot diving Indonesia yang sering direkomendasikan untuk para penyelam ahli. Panorama bawah lautnya memikat wisatawan lokal maupun manca negara guna menjambangi pulau yang terletak di Kabupaten Berau ini.
Yang tidak saya sangka adalah saat memintas laut Sulawesi menuju Maratua, posisinya mungkin di perbatasan Maratua dan Pulau Kakaban, kami disuguhi atraksi lumba-lumba liar. Gerombolan Lumba-Lumba Derawan itu mengikuti kapal dari samping dengan melompat-lompat. Seperti anak kecil menyambut tamu asing, bergembira tanpa prasangka.
Rupanya lumba-lumba tertarik pada suara gaduh. Mas Harry Derawan Fisheries membuat kebisingan dengan mengetuk dinding dinding kapal. Aksi tersebut berhasil membuat dua ekor semakin mendekat. Lalu beberapa pasang lagi muncul dari sisi kapal. Wisata Pulau Maratua hari itu benaran meriah!
Sayangnya saya tidak berhasil merekam adegan tersebut, terlalu cepat dibanding gerakan tangan saya menghidupkan alat. Bahkan aksi lumba-lumba derawan yang terekam sedikit, terhapus secara tidak sengaja. Gara-gara memory GoPro saya sudah penuh sebelum waktunya.
Baca juga tempat menginap di Derawan: (Review) Menginap Asyik di Derawan Fisheries Cottages
Sesuatu yang mengherankan karena memory cardnya berkapasitas 64 G. Sampai di rumah baru ketahuan bahwa di dalam ternyata terdapat beberapa video dari perjalanan sebelumnya yang belum dihapus. Karena dibuat oleh kamera lain kehadiran penumpang gelap tersebut tidak terdeteksi oleh perangkat saat berada di Derawan. Sebuah pembelajaran berharga bahwa sebelum berangkat sebaiknya memeriksa semua peralatan yang akan digunakan. Jangan seperti saya yang selalu bersikap take for granted.
Sampai di Maratua Paradise Resort
Sudah sering membaca dan mendengar keelokan Pulau Maratua. Tak urung terkejut juga kala ia terhampar di pandangan mata. “Alhamdulillah lansekap bahari seperti ini berada di Indonesia. Saya tidak perlu paspor untuk menikmatinya” Saya terkikik sendiri dalam hati.
Persinggahan itu disebut Maratua Paradise Resort, nama yang bersinonim dengan lingkungannya. Sepanjang mata memandang ke laut lepas, permata biru langsung bertemu dinding langit bergurat awan. Pasir putih dengan sedikit lamun membayang dari dalamnya.
Di pesisirnya pohon kelapa dan hutan bakau memasok warna hijau melantarkan panorama jadi kontras. Angin menyapu permukaan air dan membangunkan riak halus Laut Sulawesi. Jika diharuskan meenceritakan firdaus, saya akan memasukan Maratua ke dalam salah satu definisinya.
Baca juga 5 Aktivitas Seru di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman Sabah
Maratua Paradise Resort ini sebetulnya adalah semacam hotel yang dilengkapi sebuah Cafe menghadap perairan lepas. Milik warga negara asing dan perlu kocek tebal jika Sobat traveler bermaksud bermalam di sini. Terlihat turis asing sedang duduk membaca dengan secangkir kopi. Mereka menikmati suasana baik di cafe mau pun di deck sambil menikmati siang yang hangat .
Teman-teman segera berpencar ke segala sudut. Untuk apa lagi kalau bukan membuat foto selfie, foto-foto cantik dan merekam pemandangan untuk dibawa pulang. Di sebelah mana pun kita berdiri panorama tidak pernah menghianati. Asal tahu cara membidik dan menekan tombol shutter camera dijamin hasilnya akan bagus.
Wisata Pulau Maratua
Maratua merupakan gugus pulau yang tersebar di teluk Maratua. Jika seseorang berucap bahwa dia akan ke Maratua hampir dipastikan yang dimaksud di mana maratua Paradise Resort saat ini berada. Yaitu Pulau paling besar yang disebut Maratua saja. Sementara nama-nama pulau kecil lainnya adalah Sidau, Pulau semut, Pulau Andongabu, Pulau Sangalan, Pulau Bulingisan, Pulau Nisakoh, Pulau Bakungan , Pulau Nunukan, dan Pulau Pabahanan. Sekalipun tak terlihat dari maratua Paradise Resort Pulau ini dihuni sekitar 3168 jiwa yang sebagian besar merupakan masyarakat Suku Bajo dengan mata pencaharian utamanya nelayan.
Baca juga :
- Tehe-Tehe Makanan Asli Suku Bajau
- Pulau Manimbora Misteri Tulang Belulang Manusia
- http://video dokumentasi perjalanan
- Foto Sunrise dari Popa Mountain Resort
Rombongan saya wisata sejenak plus berfoto di Maratua Paradise Resort. Sementara beberapa dari rombongan lain asyik snorkeling diperairan tak jauh dari Resort. Sebuah kapal bersandar di mulut pantai. Terangguk-angguk di sapa gelombang. Tak heran wisatawan pada terjun ke bawah. Perairan Maratua mengandung isi berlimpah. Terumbu karang yang sebagian besar berasal dari jenis Fringing Reef. Selain tentu saja ikan-ikan yang hidup di sekitar karang dengan bentuk unik dan bahkan aneh dengan warna-warni menakjubkan.
Wisata Pulau Maratua kian lengkap. Tak jauh terdapat hutan mangrove atau hutan bakau. Sekalipun saya tidak bisa membedakan terdapat sekitar 16 spesies mangrove di pulau maratua. Memandang ke bawah air jernih yang tembus pada kedalaman terlihat juga padang lamun atau sigas yang tumbuh di daerah berpasir.
Tapi tidak banyak.Setelah sesi foto terakhir usai kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Pulau Kakaban sudah menanti.
Sahabat JEI ingin menikmati perjalanan seperti ini? Boleh hubungi kontak di bawah :
Harry Gunawan (Owner Derawan Fisheries) Water Cottages & Tour Operator Mobile: 0813 51319338 Email: [email protected]