Mentari pagi tersenyum di Kota Kinabalu – Sabah. Saya menerawang lewat kaca restoran Hotel Grandis, menikmati panorama laut sambil sarapan pagi. Titik pandang saya adalah kapal-kapal motor yang sedang bertolak dari Jesselton Point. Dalam keleluasaan laut mereka seperti kupu-kupu membelah Teluk Gaya yang mengalir ke Laut China Selatan.
Jejak perahu motor meninggalkan buih seperti rel kereta api. Nun tak seberapa jauh, menurut Google Maps, terhampar Taman Laut Negara Tunku Abdul Rahman ( Tunku Abdul Rahman National Park). Sebentar lagi saya dan kawan-kawan akan Island Hoping di sana. Menikmati kecantikan Manukan Island, Sea Walking di Borneo Reef World Pontoon, dan main Coral Flyer Zipline di Sapi Island.
Untuk membuatnya singkat ini lah 5 Aktivitas Seru main di Taman Laut di Sabah Malaysia. Tepatnya di Taman Negara Tunku Abdul Rahman.
- Baca juga di sini tentang Dataran Tinggi Ranau- Lembangnya Sabah
Lima Pulau di Taman Laut Tunku Abdul Rahman
Ada lima pulau terserak di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman ini. Tiga diantaranya akan kami singgahi sebentar lagi. Terletak antara 3 dan 8 km dari Kota Kinabalu: Pulau Manukan, Pulau Sapi dan Pulau Gaya. Sementara Mamutik dan Pulau Sulug tak ada dalam itinerary.
Baca juga: Mari mari Cultural Village Sabah
Sebuah kebanggaan dapat meninggalkan jejak di taman seluas 4.929 hektar itu. Dua pertiganya diliputi air sudah terkenal kaya biota laut. “Utara Borneo ini memang keren”, pikir saya. Lumrah kan bila beribu para penikmat alam mancanegara singgah di sini. Sedang Tunku Abdul Rahman sendiri diambil dari nama Perdana Menteri pertama Malaysia.
Jesselton Point Memulai 5 Aktivitas Seru Taman Laut di Sabah Malaysia
Yang pertama dari Aktivitas Seru di Taman Nasional Tunku Abdul Rahman Sabah ini adalah kawasan Jesselton Point. Berjalan sekitar 10 menit dari Hotel Grandis, Terminal Feri Jesselton Point dengan toko-toko sovenir menyambut kami. Kawasan dermaga dengan gerbang bertulis Welcome in Kota Kinabalu menghamparkan sejarahnya lewat cerita guide yang kami panggil, Pak Jun.
Baca juga: Snorkeling di Karimunjawa
Bahwa situs ini pernah berada di bawah pengaruh Kerajaan Brunei dan padat oleh aktivitas perdagangan. Kota Kinabalu( KK panggilan sayangnya) pun dulunya bernama Jesselton. Berasal dari nama Charles Jessel, wakil Ketua Serikat Dagang Inggris Borneo Utara (SBUB). Aura masa lalunya tercium dari gedung-gedung sekitar dan gerbang masuk.
Dari Jesselton Point kita akan menuju Manukan Island dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan speed boat.
Snorkeling di Manukan Island
Walau sudah dua hari di Kinabalu, saya baru sadar bahwa Sabah punya bendera sendiri. Bukan hanya Sabah, tiap anggota dari Persemakmuran Malaysia punya bendera sendiri.
Ok mungkin ada yang berteriak: “kau kurang gaul :)”. Ye lah, tak pe! Dengan tiga strip, biru muda, putih dan merah cabe, di temani Gunung Kinabalu di kiri atasnya. Missinya adalah menggambarkan kemakmuran, kesucian dan keberanian.
Baca juga: Sunrise Pantai Putih Bohol
Bendera Sabah berdampingan dengan bendera Negara Malayasia, menari meriah ditiup angin sepanjang dermaga. Seolah mengiyakan ia pantas disebut Negeri di Bawah Bayu (Land Below the Wind), sebuah frasa yang digunakan pelaut masa lalu untuk menggambarkan daratan di selatan sabuk topan ini.
Atmosfir Pulau Manukan Sabah
Air berkilau laksana batu Pirus tertawa di bawah sinar sang baskara. Panas melengkang tak mengurangi semangat pelancong bergerak di atas pasir putih yang sesekali dijilad lidah ombak. Ada yang berenang menikmati kesegaran dan sinar matahari yang tertawa. Tak sedikit melakukan snorkeling. Ikan-ikan kecil menari di sekitaran, tak terganggu keramain di sekeliling. Saya merapatkan topi yang baru beli di Jesselton Point tadi. Siap bergembira. Biarlah orang berpendapat bahwa kegembiraan itu terlalu rapuh sebab rasa itu segera menghilang secepat terhapusnya jejak kaki di pasir.
Mbak Irene pun bergegas berganti busana renang. Begitu pun teman-teman lain. Pak Jun sudah berlelah mengangkut peralatan snorkeling dari Jesselton Point tentu mubazir bila tak dipergunakan.
Sementara saya sendiri merasa “nanggung” harus berbasah di Manukan Island. Memilih aktivitas mengelilingi pulau bersama Indra dan Salman. Di bagian belakang pulau ternyata tidak landai seperti pantai di dermaga, laut langsung bertemu dinding karang. Namun di sisi ini lah berdiri resort dan restoran yang siap melayani para pengunjung pulau.
Layout di pulau terbesar di jajaran taman nasional ini pintar!
Sea Walking di Borneo Reef World Pontoon Sapi Island
Video Sea Walking di Borneo Reef Pontoon
Saya aslinya penakut. Atau lebih tepat tukang pencari aman. Tantangan mengeluarkan sedikit adrenalin seperti berjalan di bawah laut dengan kedalaman sekitar 5 meter sudah bisa membuat saya seperti burung onta, mencari pasir untuk bersembunyi.
Tapi itu dulu ketika kebanyakan waktu saya habiskan di rumah bersama anak-anak yang masih kecil. Saat itu saya perlu melindungi diri dari hal-hal yang berbahaya karena tak ingin anak-anak yang saya lahirkan diasuh ibu tiri (lebay tingkat dewa).
Angin gurun selalu berubah arah. Demikian pula musim yang selalu berganti. Sesuatu di dalam diri saya ikut berubah seiring membesarnya anak-anak . Sekarang lebih sering traveling. Benar rupanya bahwa traveling bisa merubah seseorang. Dulu mungkin saya takut. Namun untuk saat ini Sea walking tidak lah begitu menakutkan ketimbang terus terperangkap dalam lubang “ what if..what if….”.
Selesai di Manukan Island kami beringsut ke Borneo Reef World Pontoon di Sapi Island di Taman Laut Tunku Abdul Rahmand. Siang memperlihatkan ke perkasaannya. Air laut memantulkan semua warna cantiknya ke matahari. Perasaan saya cuma berbalut aura positif.Hati kian terselamatkan kala instruktur mengatakan “ It’s fun. Don’t worry!”
Jadi gimana rasanya berjalan di bawah laut dengan helem “astronot” yang terus disemprot oksigen?
Walau awalnya merasa dodol banget. Bukannya menjejak kaki di tangga besi yang tersedia saya kok malah berenang? Dan benar setelah di bawah tak menakutkan sama sekali. Yang terdengar di sekeliling hanya lah keheningan. Dan sesekali riak air dari dari selang oksigen.
Mungkin juga karena terasnya memang “nyantel” di badan pontoon sehingga perasaan dekat dari “darat” masih terasa. Lagi pula tempatnya tak terlalu luas dan kami di bawah berlima. Sisanya kelupasan memandangi bermacam ikan berenang, terumbu karang yang hidup di sekat beranda, dan atraksi yang dilakukan penyelam yang mengawasi kami. Biar lebih sip coba lihat videonya di atas.
Saya megap-megap kesenangan. Tapi mari kita teruskan cerita 5 Aktivitas Seru di Taman National Tunku Abdul Rahman Sabah ini ke sisi lain dari Sapi Island.
Dari Sapi Island ke Gaya Island, Gelayutan Dalam Permainan Coral Flyer Zipline
Jam makan siang hampir lewat saat kami usai melakukan sea walking. Pak Jun pun segera membawa kami ke destinasi berikutnya, sisi lain Sapi Island. Di sini selain menikmati makan siang, kami akan menyeberang ke Gaya Island untuk melakukan Coral Flyer Zipline.
Zip-lining ini mungkin dulu dikenal sebagai flying fox, sama-sama meluncur di atas ketinggian dengan rentang tali baja berjarak tertentu. Tapi sedikit perbedaan, zip-lining selain dilakukan sendirian juga bisa berdua dengan posisi duduk atau telungkup seperti burung terbang.
Sekalipun namanya Sapi percayalah tak ada kandang hewan itu di sana. Pulaunya bersih, airnya juga. Saya sudah mengunjungi Derawan tapi tetap saja laut Sapi Island membuat terkesima. Berbagai jenis ikan berenang seolah menggoda minta ditangkap. Walau luas Pulau Sapi hanya sepertiga Pulau Manukan (25 hektar) pengunjung di sini lebih ramai.
Di sini pun tersedia resort untuk menginap, café, dan tempat bilasan umum jika kamu sudah bosa main air di pantai. Semua faslitas dicapai dengan berjalan kaki. Nah di sini pula kami semua berganti baju untuk mengikuti Zipline, alias flying fox dari Pulau Gaya ke Pulau sapi.
Gaya Island
Lima pulau di kawasan Tunku Abdul Rahman Marine Park ini jaraknya berdekatan. Perut sudah kenyang, sudah mandi pula usai sea walking, saya dan teman-teman seperti dapat darah baru. Kami menyeberang Pulau Gaya dalam waktu 5 menit.
Di sebuah dermaga di Pulau Gaya persiapan Zip-lining pun dimulai. Operator memasangkan alat-alat pengaman kepada kami. Tampak benar mereka profesional pada pekerjaannya. Nah yang jadi masalah untuk saya hanya: Kami perlu treking alias naik ke atas Bukit Gaya untuk memulai permainan ini. Sigh..
Keren banget main Zipline ini 🙂
Untungnya tak terlalu lama. Di deck penyeberangan terlihat laut dengan coral-coral dalam air hijau tosca. Bentangan kabel baja yang meliuk di atas lautan mencapai Pulau Sapi “agak menggetarkan”. Meluncur di tengah laut, menyeberangi 2 pulau. Walau dekat tak urung hati bergetar juga.
Hanya saja tak terlintas sedikitpun dalam kepala untuk menyerah. Sudah sedekat ini, sudah sejauh itu datang dari Indonesia, dan sudah sesiap segalanya. Dan matahari pun tertawa di Taman National Tunku Abdul Rahman. Tak lucu jika harus menyerah sekarang.
Akhirnya siang menjelang sore semua aktivitas menyenangkan di Tunku Abdul Rahman Marine park selesai. Taman Laut di Sabah Malaysia ini memang keren. Kami kembali ke Kota Kinabalu dengan perasaan puas.