Video Jalan-Jalan – Sebagai penduduk yang sudah lama tinggal di Banten, ditambah embel-embel Travel Blogger, emang kebangetan bila travel blog ini tak punya bahan apapun tentang Taman Nasional Ujung Kulon. Padahal sudah sampai di Taman Nasional Bako – Sarawak, Taman Nasional Jiuzhaigou di China, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Lampung, Taman Nasional Lorentz di Papua (maaf ini belum nulis) dan beberapa taman nasional lainnya.  Pertanyan anak jaman now pasti akan seperti ini: “Kemana aja lo? Kemana-mana sampai, lah ini di ujung halaman rumah sendiri tak digubris. Mau lo apa?” – Cara ke Ujung Kulon –
Hahaha… Saya gak kemana-mana dan tak mau apa-apa juga. Selalu berdoa agar diberi kesempatan mendatangi lebih banyak taman nasional di seluruh dunia. Kalau baru bisa berkunjung ke Ujung Kulon sekarang karena memang baru sekarang rezekinya. Bukan kah orang bijak mengatakan segala sesuatu ada saat terindahnya? ” Aish ngeles aja lo..”Â
Baca juga  Vlog Perjalanan
Tapi sejatinya bukan hendak mengabaikan Ujung Kulon untuk ditelisik. Sudah banyak membaca dan melihat foto-foto di IG betapa memesona tempat itu. Selain alam di tambah flora dan faunanya. Siapa lagi yang tak ingin melihat pantai dengan pasir putih halus seperti bedak dan air hijau tosca-nya. Sementara dari dermaga saja betapa mudah melihat ribuan ikan mengejar plankton, kebanyakan nyentrik saja saya kalau tak ingin membuat foto atau video di sana.
Taman Bunga Bawah Laut Salah satu Video Jalan-Jalan di Ujung Kulon
Ini Video Snorkeling di Ujung Kulon
Harus diakui memang tak mudah cara menuju Taman Nasional Ujung Kulon. Cara ke ujung kulon banyak rintangan. Penghalang nomor satu adalah soal transportasi. Yang kedua banyak jalan rusak. Begitu pun tak mudah menemukan transportasi umum menuju Ujung Kulon.
Baca juga  (Video) Festival Sinulog 2018 in Cebu
Jadi sekalipun lokasinya dekat dengan ibu kota bukan berarti kapan ingat saat itu juga bisa berangkat. Untuk menuju tempat pemberangkatan kapal penyeberangan yang terletak di Desa Sumur Pandeglang saya berangkat dari Tangerang. Sekitar pukul tujuh malam dan baru tiba di Desa Sumur menjelang subuh. Kami terkumpul dalam satu grup tour dengan mobil sewaan.
Akses Sulit Untuk Menjaga Kelestarian Taman Nasional?
Kalau teman-teman pernah mendengar atau membaca pernyataan bahwa akses menuju suatu tempat tetap dibiarkan sulit untuk melindungi tempat tersebut? Maksudnya jangan sampai tempat tersebut jadi industri wisata masal. Kalau masuk ke industri wisata masal tempat tersebut cepat rusak?
Baca juga 6 Video Menari yang Seru
Well, menurut saya jangan percaya. Itu semacam ngeles tapi dengan cara kurang elegan. Karena di tempat lain, seperti Jiuzhaigou National Park yang keindahannya bak surga itu, sudah masuk ke industri wisata masal. Turis dari seluruh dunia berduyun-duyun datang ke sana setiap tahunnya. Tapi rusak kah tempat itu? No! Pemerintah Cina menjual tempat itu sambil bekerja menjaga aset mereka. Mereka membuat peraturan, ditegakan dan diawasi. Contohnya mencelupkan tangan ke dalam air saja pengunjung di larang keras apa lagi mandi-mandi, lompat-lompat sambil selfie. Di Taman Nasional Jiuzhaigou simpan keinginan itu jauh-jauh!
Video Jalan-Jalan ke Ujung Kulon
Tak banyak yang bisa diceritakan dalam pos ini. Untuk lebih lengkap teman-teman dipersilahkan melihat videonya. Yang perlu saya beri catatan adalah kami menyeberang dari Desa Sumur Pandeglang pagi-pagi sekali menggunakan perahu tradisional.
Baca juga  Video Dokumentasi Perjalanan Keren
Apa saja dalam Video Ujung Kulon ini? Perjalanan melintasi laut yang sedang berombak besar. Melihat dari dekat hewan seperti monyet berekor panjang dan rusa-rusa bebas berkeliaran di halaman Pulau Peucang Resort. Snorkeling di teluk Paraja. Trekking hampir dua jam di hutan Peucang untuk melihat sunset di Karang Copong. Blue hours di Karang Copong kebangetan indahnya. Terus ke Savana Cidaun untuk melihat badak jawa dan hewan lain yang ternyata sedang tidak ada. Savananya sendiri bagus banget untuk foto-foto kece. Setelah itu menyisir Sungai Cigenter yang airnya hijau bak batu pirus.
Terakhir, selamat menonton