Pasir Putih Wamena – Keajaiban di Lembah Baliem – Bentang alam Papua memang ajaib. Bukan dalam konotasi mistis tapi dalam keterpesonaan pandangan mata saya yang dibawa ke dalam rasa. Seperti sesaat sampai di Wamena, walau matahari sedang garang garangnya tapi udara sejuk. Itu terasa dalam perjalanan dari Bandara Wamena menuju Kampung Mumi Kurulu.
Video Pasir Putih Wamena, keajaiban di Lembah Baliem
Bentang Alam Papua
Sebelum sampai di sini, sering membaca bahwa bentang alam pulau ini sangat ekstrem. Tak hanya wajahnya tapi juga keindahan dan menakjubkan. Dataran rendah rawa-rawa, hutan bakau, dan aliran sungai terbentang di bagian selatan hingga ke pesisir pantainya.
Berkali-kali saya membuka jendela mobil untuk memotret. Bagaimana saya bisa dihentikan ketika bukit bukit batu granit keabuan memagari jalanan yang kadang ditingkahi sungai-sungai. Sementara di atas langit biru dengan awan putih bersih berkilat seperti dipantulkan dari cermin.
Baca juga Suku Dani Papua dan Tradisinya
Langit seperti itu tidak akan pernah saya temui di Jakarta dan Tangerang. Kalau beruntung tertangkap juga penduduk berjalan dengan gantungan Noken di dahi mereka. Terus ada lagi yang istimewa, masa iya ada pasir putih seperti dipantai tapi di gunung?
Pasir Putih Wamena – Keajaiban di Bukit Sumpulu Lembah Baliem
Pasir putih seperti pantai di atas bukit? Iya cuma ada di Wamena – Papua!
Hari menjelang sore sesaai kami sampai Desa Aikima, lokasi Pasir Putih. Masuk distrik Kurulu, sekitar 15 menit dari kota Wamena atau 45 menit dari airport, rumah besar Suku Dani tampak sunyi dan tentram. Di tengahnya menyembul Bukit Sumpula. Rumah Pasir Putih itu terlihat jelas dari jalan raya.
Matahari sore yang mulai kekuningan mengintip malu-malu dari belakangnya. Gerbang pintu masuk terdapat sebuah Honai yang dijaga seorang bapak dan anaknya. Iya sedang membakar ladang tapi melihat kedatangan kami ia segera berdiri dan menyalami kami satu persatu.
Sampai di kaki Bukit Sumpulu saya dibuat terpesona. Seolah ada tangan raksasa dari puncak bukit yang menyebarkan Pasir Putih lembut, dan membentuk jalan seperti mudah dilalui. Tapi bagi saya tidak mudah. Pasir itu terlalu lembut yang membuat kaki sering terbenam. Seperti bejalan di atas salju dan harus diangkat dengan mengerahkan sedikit tenaga. Itu bikin capek jenderal! Tapi demi pasir putih keajaiban di Lembah Baliem ini rasanya pasti terbayar.
Atas Bukit Serasa di Pantai
Dan seperti juga semua perjuangan, begitu sampai di atas, alam yang membentang di sekeliling sebuah pesta bagi mata. Di kejauhan pohon pinus berdiri tegak. Rerumputan hijau dan bunga-bunga liar muncul dari balik bebatuan granit. Itu seperti lukisan yang dihidupkan dari Sebuah kanvas Sang Maestro yangtak perlu disebutkan Siapa Dia. Ditingkahi suara anak-anak yang tertawa, saling ledek dalam bahasa daerah, saya pun mulai sibuk minta difotoin oleh teman-teman.
Rasanya berdiri di posisi mana pun background nya sama-sama cantik. Jadi nggak salah juga kan jika saya minta difoto dari bermacam sudut?
Baca juga 6 Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena
Memandang ke Lembah Baliem, ke bentang alam Papua di bawah, saya tak bisa menghentikan membayangkan tempat ini ratusan atau mungkin ribuan tahun lalu. Ketika mereka masih berada dalam perut Samudra. Kalau difilmkan dan diputar super cepat, dari bawah laut lalu muncul jadi pegunungan tak terbayangkan lah gimana hebohnya. Kalau di intip beberapa meter di bawah perut bukit ini pasti masih banyak sisa-sisa hewan laut purba di dalamnya.
Sejarah Pasir Putih Wamena Lembah Baliem
Memang begitulah, Pasir Putih Wamena dan Bukit Sumpula merupakan bentang hasil perubahan alam yang tidak singkat. Jika teman-teman membaca beberapa tulisan di internet, awal terbentuknya Lembah Baliem, tempat ini dulunya adalah danau raksasa. Penduduk lokal menyebutnya Danau Wio. Gempa Dahsyat yang terjadi pada tahun 1813 menyebabkan pergeseran lempeng bumi dan geologi, mengakibatkan air surut lalu membentuk Sungai Baliem.
Baca juga Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah
Sambil duduk di atas batu, memandangi teman-teman yang sibuk memotret dan anak-anak yang barmain, perasaan jadi buncah. Saya meremas pasir putih wamena yang tersa hangat di tangan. Kalau ingat berdiri di bekas dasar danau purba dada pun berdesir.
Bukti bahwa Lembah Baliem dulunya adalah Danau Wio Raksasa dipercayai ahli lewat bebatuan karang dan bukit-bukit granit yang menutupi seluruh permukaan lembah. Sementara Pasir Putih yang saya lihat hanya sebagian kecil saja. Setidaknya ada 6 titik sebaran Pasir Putih di tempat ini.
Begitu lah Pasir Putih Wamena, bentang alam Papua yang unik, sebuah Keajaiban di Lembah Baliem . Menarik kan ya? Yuk ke Papua!