Berbagai tempat piknik seru di Jogjakarta terus saja bertambah. Yang lama dikembangkan dan yang baru terus tumbuh. Setidaknya ini pendapat saya yang yang jatuh cinta pada kota ini sejak lama. Mengapa? Karena kota seni dan budaya ini memiliki segalanya. Punya wisata alam, wisata pantai, wisata budaya dan sejarah, museum, wisata minat khusus seperti pasar tradisional atau permainan yang memancing adrenalin. Dan sekarang tempat piknik seru terbaru adalah dengan dibangunnya desa-desa wisata. Destinasi yang digadang-gadang akan jadi wisata alternatif untuk memberi banyak pilihan kepada wisatawan. Belum lagi kulinernya, dari yang klasik seperti gudeg maupun kuliner yang dikembangkan berdasar sejarah dan budaya. Selera pelancong akan selalu dimanjakan di kota yang pernah menjabat Ibukota Indonesia ini. Di Jogjakarta semua orang dapat tempat. Di Jogjakarta keramahtamahan bisa membuat kita merasa seperti di rumah sendiri.
Baca juga :
- Eksotisme Gunungkidul 4: Desa Wisata Bobung
- Melongok Pabrik Cokelat Monggo
- Melihat Budidaya Jamur Tiram
Berbagai Tempat Piknik Seru Jogjakarta – Wisata Alam
Yogyakarta berasal dari nama kota di India, Ayodhya, kota kelahiran sang pahlawan gagah berani Rama dalam epos Ramayana. Arti lain dari Yogya adalah lah cocok, bugar dan layak. Sementara Karta berarti makmur dan berkembang. Dua kata dari satu nama itu berkonotasi kesejahteran. Tak heran bila Yogyakarta memiliki sangat banyak wisata alam untuk memanjakan diri dari kepenatan. Sedikit contoh adalah Bukit Teletubbies di Prambanan. Bukit Klangon di Merapi. Lava bantal Berbah, Spot Riyadi, dan puncak Suroloyo dengan spot-spot instragramable mereka. Yang butuh keteduhan melihat-lihat yang hijau ada Kebun Teh Nglinggo, Watu Lawang Mangunan. Membawa anak-anak agar lebih dekat ke alam ada Kampung Edukasi Watu lumbung. Dan yang menggemari petualangan ada Gua Cerme.
Kalau ditelusuri satu persatu satu, menelisik berbagai tempat piknik seru terkait wisata alam Yogyakarta membutuhkan banyak waktu. Sebulan belum tentu selesai. Dari luasnya sebaran destinasi bahkan kita dapat membuat memilah-milah dan memasukkan ke beberapa kategori. Seperti tempat wisata alam terbaru, tempat wisata romantis, tempat wisata berhawa sejuk, tempat wisata alam yang murah meriah, wisata alam yang masih jarang dikunjungi, bahkan kita dapat memilih tempat wisata alam paling populer. Semua tempat tersebut menawarkan keunikan sendiri.
Wisata budaya di Jogja
Yogyakarta berstatus kota istimewa. Keraton sebagai pusat budaya dapat direntang masa lalunya sejak ke Kerajaan Mataram abad 8-10. Kemudian diteruskan ke zaman kerajaan Majapahit pada 1293-1527. Yogyakarta semakin memantapkan diri sebagai Kota dan pusat budaya Jawa ketika Kesultanan Mataram memerintah dari tahun 1587-1755. Bahkan di era moderen pengaruh Sultan Agung masih terasa lewat penyematan namanya pada jalan raya kelas utama di Indonesia. Sultan Agung adalah salah satu raja dari Kesultanan Mataram yang pada masanya daerah kekuasaannya tak hanya di Jawa Tengah tapi juga melebar ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Sampai era Proklamasi dan Indonesia merdeka Keraton Yogyakarta yang dimulai dari Sri Sultan Hamengkubuwono Pertama sampai Hamengubuwono X masih eksis sebagai pusat budaya.
Itu lah mengapa piknik budaya di Jogja jadi alternatif piknik yang seru. Contohnya sampai detik ini kita masih bisa melihat rumah adat yang disebut Bangsal Kencono di Keraton. Bangunan yang didirikan Sultan Hamengkubuwono Pertama masih jadi kediaman Raja Ngayogyakarta Hadiningrat.
Masukan pakaian adat dalam berbagai piknik seru di Jogjakarta. Lalu kita pun memahami kehalusan budi yang disandangnya. Mereka memiliki 6 baju adat untuk kaum pria dan wanita dewasa, remaja juga anak-anak. Pemakaian baju adat tersebut bisa kita lihat di museum. Untuk lebih istimewa hari-hari perayaan di Keraton. Tapi untuk sehari-hari bila teman-teman jalan Ke Keraton biasanya para Abdi dalam mengenakan surjan dengan bawahan berupa kain batik atau disebut jarik, dan blangkon di kepala. Sekalipun tak dikenakan para abdi dalem, pelengkap baju adat lelaki Yogyakarta selop, menutup jari dan terbuka bagian tumit. Jika kajian diperdalam dalam pakaian adat pria Yogyakarta semua memiliki makna khusus.
Sementara untuk wanita adalah kebaya dengan batik atau jarik. Rambut disanggul dengan anting-anting besar di telinga mereka.
Aneka Tarian yang di Miliki Yogyakarta
Berbagai piknik seru di Jogjakarta belum lengkap jika tidak memasukan tari-tarian tradisional yang dimiliki Jogjakarta. Ada yang dipertunjukan bagi wisatawan ada pula hanya dalam acara-acara khusus. Pada tari serimpi sangupati dengan gerakan lembut diiringi gamelan yang dilakukan oleh putri putri keraton sejak zaman dahulu. Ini termasuk tarian sakral yang hanya dipentaskan di kalangan internal keraton. Tari Bedoyo yang paling terkenal dibawakan oleh sembilan Putri juga dengan lemah lembut dan Gamelan yang mendayu-dayu. Tak ketinggalan tari merak yang mengisahkan keindahan burung merak yang bebas merdeka di alam bebas. Dan yang paling spektakuler adalah Sendratari Ramayana di Prambanan. Kalau main ke Prambanan jangan lewatkan kesempatan melihatnya.
Masih banyak tari-tarian tradisional yang bisa di nikmati untuk melengkapai berbagai tempat piknik seru di Jogjakarta. Tapi memang harus tahu kapan dan dimana di mana dipentaskan. Seperti telah disinggung sebelumnya tTidak semua tari ditujukan bagi masyarakat umum.
Wisata Sejarah Yogyakarta
Yogyakarta itu ibaratnya buku sejarah yang terbuka. Berbagai tempat piknik seru Jogjakarta ini bida direntang dari perjalanan peradaban Jawa. Meninggalkan banyak situs dan tenggara yang masih bisa dikunjungi sampai sekarang.
Sebagai kota seni dan budaya, Wisata sejarah di Jogjakarta bisa kita bagi berdasarkan tempat ibadah. Itu bisa dibagi lagi atas masjid tua dan candi. Untuk masjid tua sendiri setidaknya ada 5 yang bisa kita kunjungi yaitu Masjid Gedhe Kauman, Masjid Syuhada, Masjid Kotagede, dan terakhir adalah masjid Sulthoni Plosokuning.
Begitu pun candi, baik peninggalan Hindu mapun Budha, sedikitnya ada 15 candi yang dapat dijadikan tempat wisata seru di Jokjakarta atau Yogyakarta. Yang kita kagumi dari candi-candi tersebut selain arsitekturnya adalah rata-rata dibangun di lingkungan panorama yang indah.Tentunya umat Hindu dan Budha mempunyai pertimbangan tertentu mengenal hal tersebut.
Ada Candi Prambanan yang dinobatkan sebagai candi Hindu tercantik di dunia. Ada Candi Plaosan, sering dijadikan sebagai tempat oleh para pemburu matahari terbit. Candi Kalasan atau candi Tara, merupakan candi Budha yang berbentuk bujur sangkar. Di bagian jengger Candi dihiasi oleh kuncup kuncup bunga dedaunan dan sulur suluran. Candi Sewu yang Sekilas mirip Candi Prambanan tapi ini adalah candi Budha kedua terbesar setelah Borobudur. Candi Ratu Boko, Candi Sambisari, Candi Ijo, candi banyunibo, Candi Sari, Candi barong, Candi Gebang, dan candi Kedulan adalah aset bangsa yang tak terkira nilainya.
Wisata Museum Yogyakarta
Sebagai Kota dan pusat peradaban masa lalu masyarakat Jawa Yogyakarta memiliki banyak museum yang patut dikunjungi.
Kadal museum Goa Jepang Kaliurang, museum ullen Sentalu, Monumen Jogja Kembali, Monumen pahlawan Pancasila.
Museum tersebut juga dilengkapi oleh seperti museum Memorial Jenderal besar Soeharto untuk melihat dari dekat kehidupan penguasa Orde Baru. Tak ketinggalan juga adalah Museum Dirgantara Mandala, pusat sejarah TNI Angkatan Udara.
Memilih Hotel di Jogja
Sebelum kita lanjut melihat kuliner secara garis besar dalam tajuk berbagai tempat piknik seru di Jogjakarta, bagaimana dengan tempat menginap atau Hotel di Jogja?
Hoterl di Jogja mudah dicari. Home Stay, penginapan sampai hotel bintang 5 dapat dipilih dengan mudah. Entah penggemar wisata alam atau sejarah dan budaya akan dapat hotel sesuai kebutuhan. Lihat saja rujukannnya ke situs PegiPegi. Banyak Hotel menarik yang ditawarkan di sini. Kisaran harga dan lokasi dapat disesuaikan dengan budget dan selera kita.
Dari sekian banyak hotel dalam list PegiPegi, saya tertarik pada Khayangan Resort. Terletak terletak di Jalan Balong, Ngepas Lor, Donoharjo, Ngaglik, Yogyakarta.
Khayangan Resort bergaya arsitektur Jawa modern. Berdiri di lingkungan hijau dan Asri. Interior kayunya memesona saya. Rasanya intim, di latar belakang sawah dan pegunungan. Saya mengincar Khayangan Resort karena dekat dengan lokasi wisata edukasi Omah Salak, the World Landmark Merapi Park, Museum Gunung Merapi, Monumen Jogja Kembali, dan Taman Pelangi Jogja. Kalau ingin membeli sesuatu Jogja City Mall pun dekat dari sini.
Baca juga:
Wisata kuliner Jogjakarta
Terus terang saya agak bingung memilih rekomendasi kuliner Jogjakarta. Bukan karena tidak menarik tapi karena banyak sekali dan semua menarik. Untuk makan gudeg saja, tersedia dari gue di tepi jalan sampai gudeg di hotel bintang 5. Tapi setiap kali ke Jogja saya tidak pernah lupa mampir ke gudeg Yu Djum. Baik resto yang berada di Jalan Laksda Adisucipto maupun di Malioboro. Dengan bumbu pilihan, komposisinya berasa pas banget di lidah.
Sate Klatak juga makanan favorit. Walau sudah mengurangi konsumsi daging sapi namun legenda daging bakar yang ditusuk jari-jari sepeda itu setidaknya tetap layak dicoba. Apa lagi kalau ikut melihat proses pemanggangan sate, terdengar bunyi Klatak Klatak, asal nama sate tersebut. Pokoknya dimanapun di Jogjakarta, menikmati sate Klatak sebuah list yang patut dimasukan ke dalam agenda.
Bakmi jawa yang dimasak satu persatu di atas tungku arang juga jadi favorit saya di Jogjakarta. Yang terkenal adalah bakmi Mbah Mo di Jalan Parangtritis Km 11. Tempatnya terpencil namun selalu dicari wisatawan. Varian bakmi jawa itu seperti ini umumnya yaitu ada goreng dan rebus,. Kusus bakmi jawa ada yang disebut nyemek, mie kuah tapi dengan sedikit kuah. Ini enak banget menurut saya.
House of Raminten juga tempat yang perlu disinggahi. Tempat ini adalah sisi kreatif Yogyakarta dalam memikat lidah. Selain menyediakan masakan Jawa juga masakan modern lainnya. Yang menarik adalah resto yang terletak di Jalan FM Noto nomor 7 Kaliurang, interior dan busana pelayannya jadi atraksi sendir. Mereka menggunakan kemben dan batik.