Ngong Ping 360 cable car di Lantau Island ini adalah sarana transportasi wisata menuju ke Ngong Ping Village. Sebuah destinasi buatan dengan atraksi utama panorama 360 derajat, patung raksasa Tian Tan Buddha, dan Biara Po Lin.
Salah satu atraksi wisata paling populer se Hong Kong. Kita akan dibawa melintas teluk dengan kereta gantung dari Tung Chung ke Ngong Ping Village.
Nah saat melintasi Teluk Tung Chung itu, dalam cable car itu lah kesempatan melihat panorama terbuka 360 derajat ke arah Laut Cina Selatan. Melewati Hongkong International Airport yang sibuk, hamparan panorama hijau dari air laut, dan pengunung di taman negara Lantau Utara dengan sudut 360°.
Sambil bergerak perlahan dalam kabin cable car, Tian Tan atau Big Buddha dan Biara Po Lin menyapa dari jauh. Jadi siapa tahu pos ini sedikit membantu teman-teman yang akan ke sana.
Video Naik Ngong Ping 360 Cable Car dan melihat Giant Budha di Ngong Ping Village
Selama di Hongkong kami tinggal di Kowloon. Dari sini menggunakan MRT menuju Li King Stasiun, turun, ganti kereta ke stasiun Tung Chung. Ambil Exit B, berjalan beberapa block (tak sampai 20 menit) kita sudah sampai di Cable Car Ngong Ping 360 Station.
Sudah baca sebelumnya bahwa perjalanan ke Ngong Ping Village bisa juga dilukan dengan bus. Namun bagi wisatawan yang kotanya sendiri selalu macet membayangkan naik bus turun naik bukit, berkelok-kelok dan kemungkinan macet itu sangat tak menarik. Ada juga kapal laut, ah lebih menarik naik Kapal Roro dari Merak-Bakauheni. Cerita Piknik ke Ngong Ping 360 Lantau Islan tidak akan sempurna tanpa naik kereta gantung. Titik!
Harga Ngong Ping 360 Cable Car Ticket
Waktu kecil pernah naik kereta gantung di Taman Mini Indonesia Indah. Saya pikir saya menyukai panorama dari atas. Selain membuat dada berdesir, telapak kaki jadi ngilu, melihat pemandangan alam seperti seekor burung menempatkan kita sedikit istimewa di jajaran makhluk hidup.
So saya suka naik kereta gantung. Cerita Piknik ke Ngong Ping 360 Lantau Islan ini mengingatkan juga pernah naik kereta gantung di Genting Malaysia. Kalau mau lihat ini videonya :
Tiket cable car ke Ngong Ping Village terbagi dua: Kabin Kristal dan Kabin Standar. Satu-satunya perbedaan mereka adalah kabin kristal punya lantai kaca.
Kabin standar dewasa 235, anak-anak usia 3 sampai 11, 110, senior usia 65 tahun ke atas 155. Untuk kabin kristal dewasa 315, anak-anak 190 dan senior 235. Yang bayi 0 sampai 2 tahun tidak dikenai biaya. Untuk anak-anak dibawah 12 tahun harus ditemani seseorang berusia 15 tahun ke atas.
Keistimewaan lain dari membeli tiket kabin kristal adalah antriannya relatif lebih pendek. Mungkin orang lebih suka seperti kami yang membeli kabin standar yang lebih murah. Oh ya tarif senior hanya berlaku untuk penduduk Hongkong yang berusia 65 tahun ke atas. Untuk menghindari antrian yang panjang bisa membeli tiket online sebelumnya. Untuk pembelian tiket sebelumnya tersedia antrian khusus, nantinya kita akan diberi gelang.
Baca juga:
- Dewi Kwan Im Macau ini Sedang Tersenyum atau Bersedih?
- Keindahan Panorama Kota dari Macau Tower
- Video Avatar Mountains Zhangjiajie
Jadi kami memilih kabin standar. Tapi itupun sudah lebih dari lumayan. Selama 25 menit, sepanjang 5,7 km dari tung Chung kita akan ditawarkan pemandangan hijau 360°ke laut lepas, bangunan pencakar langit Hongkong, Bukit lantai dengan pohon yang hijau, air laut hijau tosca, patung raksasa Buddha dari kejauhan, dan bahkan juga terlihat Bandara Internasional Hong Kong. Sempat melihat kapal terbang landing dan take off seperti mainan saja kesannya.
Perjalanan 25 menit di lintas kereta gantung terpanjang di Asia itu tidak begitu terasa. Mungkin karena terpukau oleh panorama. Tahu-tahu kami sudah sampai di Ngong Ping Statiun. Di sini langsung disambut oleh deretan toko-toko souvenir, toko pakaian, toko makanan cemilan, sampai restoran.
Bagi yang muslim ada restoran India dengan menu beragam. Tapi ciri Indianya tidak ketinggalan, nasi goreng dengan bumbu kari yang terasa tajam.
Aktivitas di Ngong Ping Village
Sebetulnya kurang tepat kalau menyebut ngong ping sebagai desa. Atau kalau sebagai desa wisata, atraksi budaya nya terasa kurang. Memang sih menurut brosur ada atraksi di waktu waktu tertentu. Tapi selama 1 hari saya di sana tidak menemukan hal tersebut. Desa ini sudah sangat turistik, banyak toko. Jadi boleh disebut bahwa Ngong Ping 360 Village Lantau Island, tak lebih dari deretan toko dan restoran di pegunungan.
Jadi kesan sebagai Desa bersemayamnya patung Buddha raksasa dan Wihara Po Lin sedikit tenggelam.
Baca juga : Patung Buddha Raksasa Leshan, Pernah Menangis Karena Rakyat Lapar
Tian Tan Buddha atau Big Buddha
Sejak dalam gondola patung Tian Tan Buddha ini seakan sudah memberi salam dari jauh. Dari pintu masuk ngong ping Village sendiri Tian Tan Buddha juga langsung kelihatan. Sekalipun patung ini bukan bagian sejarah yang panjang di desa ngong ping, Ini adalah daya tarik paling besar yang didirikan pada tahun 1993 dengan tinggi 34 m menghadap ke Utara untuk melihat kearah Tiongkok. Patung yang terbuat dari perunggu ini sudah dikunjungi para peziarah dari seluruh Asia.
Dibutuhkan stamina lebih untuk mendaki sekitaran 268 anak tangga mencapai pelataran. Buddha Raksasa ini duduk di atas semacam bunga teratai.
Posisi duduk mensyaratkan semua simbol tentang Buddha. Tangan kanan yang diangkat adalah simbol dari pemberian berkah bagi semua. Butuh 12 tahun untuk membangun patung ini.
Dari atas pemandangan ke laut terbuka. Waktu saya datang terlalu banyak angin dan mungkin juga hendak turun hujan lebat. Jadi buru-buru turun lagi tanpa masuk ke dalam Museum yang terletak tepat di bawah tempat duduk Sang Buddha raksasa. Naik ke atas Tian Tan Buddha gratis tapi untuk masuk ke museum baru berbayar.
Baca juga : Pesona Batu Akik Tibet
Biara Po Lin Ngong Ping Village 360 Lantau Island
Biara Polin terletak di sebelah barat daya posisi duduk Budha Raksasa. Ini salah satu atraksi dalam wisata Ngong Ping 360 Lantau Island.
Biara ini dikenal juga sebagai Big Thatced Hut, Pondok jerami besar. Menurut sejarahnya pada tahun 1906, 3 orang biksu datang ke Pulau Lantau. Mereka menemukan tanah yang luas di tengah pegunungan yang tenang. Sekalipun ditumbuhi semak belukar namun mereka menyadari bahwa inilah tempat ideal untuk praktek keagamaan dan menyebarkan Dharma.
Sejak itu biara ini terus berkembang. Dikut berkontribusi terhadap pembangunan 280 sekolah di daratan Cina.
Bangunan biara Po Lin sendiri menarik untuk diamati atau difoto karena detail hiasannya. Walau bangunan yang sekarang bukanlah bangunan yang didirikan 100 tahun lalu. Sebab Po Lin telah berevolusi. Dari Pondok jerami jadi tempat suci Budha.
Upaya menyebarkan agama Budha secara globalisasi juga mengubah konsep arsitektur biaranya, dari gaya Cina Selatan ke istana di Beijing.
Baca juga: Colonial Penang Museum – Memanjakan Mata dan Rasa
Cara Menuju Lantau Island
Ambil MTR kereta bawah tanah ke stasiun Tung Chung . Ambil exit B. Berjalan kaki sekitar 20 menit ke arah stasiun kereta gantung Ngong Ping Village.
Kalau mau menggunakan bus , pergilah ke Tung Chung Town Center. Ambil New Lantao bus 23. Dengan bus memakan waktu sekitar 40 menit untuk sampai di Ngong Ping Village. Kita akan melewati jalan mendaki, menurun dan penuh belokan.
Tapi bagi yang ingin pergi dengan anak-anak disarankan mengambil cable car saja. Ini jauh lebih nyaman.
Berangkat lebih awal sebaiknya di pagi hari. Hindari jam sibuk Ambil kabin kaca untuk antrian yang lebih pendek. Tentu saja jangan lupa bawa kamera.