Van Der Valk Hotel Volendam – setelah melintas 1-2 jam dari Brussel kami masuk Amsterdam. Tapi Bus Lintas Eropa yang ditumpangi tidak berhenti melainkan terus melaju ke distrik Katwoude, Waterland, Volendam. Ini semacam kota kabupaten dan provinsi di Belanda Utara kalik ya.
Saya memandang ke luar, ke desa pertanian yang terbentang di sepanjang Ijsselmeer, antara Monnickendam dan Volendam. Sampai ke kota ini karena malam itu kami menginap di Vander Valk Hotel Volendam. Hotel dengan lingkungan mewah menurut mata dan hati saya. Di kelilingi padang rumput terbuka, sapi dan domba yang asik merumput di tengah. Danau dan kanal-kanal. Rumah-rumah pertanian yang khas, yang sering saya lihat dalam buku Hans Christian Andersen menyapa dari jauh.
Aura hening. Mereka seperti keluar lukisan sulaman kristik yang saya buat bertahun lalu. Rasaya bentang alam seperti ini lah yang paling saya sukai dari Belanda.
- Baca di sini : Brussels Dalam Satu Hari
Selain padang rumput, tempat itu juga memang penuh danau dan kanal. Memang awalnya tempat ini adalah hutan rawa dan perlahan-lahan jadi pemukiman. Pada 1504 ia sudah muncul dalam peta Netherlands sebagai Catwoude. Lokasinya hanya sekitar 20 menit saja dari Amsterdam.
Panorama yang memanjakan mata dan hati ini ditingkahi lagi cuaca sore kekuningan saat itu. Padang rumputnya tanpa semak dan kanal dipenuhi air jernih. Saya pun jadi melankoli membayangkan keju-keju terbaik Netherlands datang dari tempat ini. Dari sapi-sapi dan domba yang saya lihat bermain di padang rumput. Di belakang mereka berdiri rumah-rumah pertanian dengan arsitek yang khas.
Katwoude Sebagai Kota Termungil di Belanda
Iya kota ini yang pernah memegang record sebagai kota terkecil di Belanda. Tahun 1991 berubah. Meskipun kecil agroindustrinya berkembang. Begitu pun industri turismenya. Bahkan di depan Vander val Hotel Volendam terdapat pabrik keju. Menerima wisatawan untuk melihat proses pembuatan sampai membeli berbagai macam keju yang mereka produksi.
Di sampingnya berdiri bangunan pembuat bakiak ukir. Sepatu kayu yang banyak digunakan oleh noni-noni pertanian Belanda zaman dahulu. Modelnya beda sedikit dari bakiak warna-warni yang disebut kelom yang pernah saya lihat di Tasikmalaya.
Van Der Valk Hotel Volendam
Saat masuk ke halaman Van Der Valk Hotel hari sudah menunjukkan pukul 9.00 malam. Tapi suasana masih terang benderang mirip senja di Jakarta. Memang begini suasana Eropa memasuki musim semi. Kegelapan mulai turun di atas jam 10 malam. Walau sudah masuk musim panas udara masih terasa dingin oleh saya. Saya merapatkan jaket. Perlahan turun dari bus. Mencium aroma musim semi dari padang rumput di depan. Mengambil koper. Kami akan menghabiskan dua malam di sini.
Hotel ini dari luar memang tampak kuno karena ia sendiri sudah berdiri sejak tahun 1862. Dari website saya membaca kisah mereka. Hotel keluarga yang dikelola kekeluargaan secara turun-temurun. Dimulai dari Nicolaas van der Valk yang membeli tanah pertanian di sekitar sini. Sampai generasi ke-4 sekarang keluarga sudah memiliki 100 hotel dan restoran. Yah ini rupanya milik konglomerat lama Belanda.
- Baca di sini: Hotel Pelangi Malang: Tidur Dalam Nuansa Masa Lalu
Kamar-kamar
Kuno dari luar tapi di dalam menyiratkan semua rasa nyaman sebagai tempat tinggal sementara. Semua tergambar dari 8 jenis kamar dan 2 suits. Dari 117 kamar ada yang menghadap danau ada pula yang menghadap tempat parkir seperti yang saya inapi. Dengan berbagai ukuran dan harga tentu saja. Fasilitas sama seperti kamar internasional lainnya. Meliputi toilet untuk bersih-bersih. WiFi gratis di seluruh hotel. Konsepnya Hotel keluarga jadi mereka juga mempunyai tempat bermain anak-anak. Menyediakan scooter dan sepeda untuk menjelajahi daerah sekitar.
Restoran Martinus
Dan yang paling menarik bagi saya di tempat ini adalah sarapan paginya. Dajikan secara ala carte. Variasi menunya luas. Penyuka makanan sehat bakal happy banget di tempat ini. Karena buah dan jus segar berlimpah untuk dinikmati. Jusnya pun bukan sirup, kita bahkan bisa membuat sendiri dari jeruk asli dengan mesin pemeras otomatis.
Restoran Martinus ini menyediakan makan pagi siang dan malam. Bukan hanya bagi tamu hotel tapi juga pelanggan yang ingin menikmati hidangan khusus bersama.
- Baca di sini: (Review) Swiss Garden Hotel and Residences Kuala Lumpur
Untuk sarapan sini meja prasmanan mereka dipenuhi oleh:
- Croissant dan roti gulung yang baru saja keluar dari oven. Aromanya memenuhi udara.
- Berbagai manisan.
Berbagai jenis keju untuk topping roti.
Berbagai produk jagung.
Yogurt dengan dan salad
Telur dadar dan rebus.
Kopi, teh, susu, coklat dan berbagai jenis jus tak putus-putus.
Pabrik Keju dan Bakiak ( Klompen) De Simonehoeve
Awalnya saya tidak ngeh kehadiran bangunan ini. Letaknya di seberang arena parkir Van Der Valk Hotel Volendam. Di pisahkan jalan kecil beraspal. Pagi-pagi selesai sarapan, sebelum memulai tour hari itu, saya berjalan-jalan disekitar pekarangan. Menikmati udara pagi beraroma rumpun hyganea ungu. Nah tulisan besar-besar di fasadnya membuat saya membuka Google dan mencari tahu tentang bangunan tersebut. Wah rupanya mereka juga sebuah destinasi wisata.
Memenuhi rasa ingin tahu saya keluar area hotel. Belok kanan langsung masuk ke halaman pabrik ini. Sayangnya masih terlalu pagi. Belum ada aktivitas sama sekali. Padahal tempat ini setiap harinya menerima sibuk menerim tour berpemandu. Wisatawan akan di perlihatkan demonstrasi membuat keju, mencicipi keju, anggur, dan biskuit. Berikutnya disambut okeluarga Klomp dengan Busana tradisional mereka.
Di bagian pabrik kelom (sepatu kayu) mereka juga mendemtrasikan cara membuat bakiak. Dilakukan dengan cara tradisional maupun modern menggunakan mesin. Wisatawan dipersilahkan mencoba. Membeli apa lagi. Bahkan keju-keju yang diproduksi di sebelah ada ada yang menyerupai bakiak-bakiak yang diproduksi di sini.
Foto-Foto Negeri Katwoude Waterland
Foto-foto yang saya ambil dari dalam bus berjalan saat melintas di Katwoude-Waterland. Lokasi tidak jauh dari Van Der Valk Hotel Volendam. Tidak heran ya mereka memberi nama seperti ini. Waterland ajaib panoramanya. Penuh air dan makmur.