Petualangan Keluarga di Negeri Jiran – Cerita perjalanan Kuala Lumpur-Penang ini adalah trip yang ke sekian ke negeri jiran Malaysia. Mendarat di Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA). Kuala Lumpur di pilih sebagai tempat landing karena strategis dan sarana transportasi dari airport menuju pusat kota juga mudah. Sebelum lanjut ke Penang, kami menghabiskan satu malam eksplorasi kuliner di Jalan Alor. Perjalanan ke George Town ibu, kota Penang diteruskan dengan mobil van sewaan. Eksplorasi kota lama yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO karena berhasil melestarikan warisan kolonial Inggris-nya sejak akhir abad ke-18. Dari sana baru naik ke Bukit Bendera. Keuntungan menempuh jalan darat ini adalah kita bisa mampir di banyak tempat. Salah satunya di Ipoh, Perak..
Nah dari airport travelers bisa menggunakan Klia Exspress. Tiketnya bisa dibeli online. Mudah. Dari Bandara bisa langsung cus ke pusat kota.
1. Kuliner Jalan Alor
Saya dan suami sedikit berbeda selera kalau traveling. Saya lebih suka mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah atau budaya dan tidak menaruh perhatian khusus terhadap kulinernya. Sebaliknya doi senang mersentuhan dan mencicipi aneka makanan yang dijual masyarakat lokal. Tersedianya tempat-tempat kuliner seperti Jalan Alor di kawasan Bukit Bintang, cara kami dalam berbagi kesenangan traveling bersama. Menyempurnakan petualangan keluarga di negeri jiran.
Tapi masuk ke kawasan Jalan Alor, kamu tak mungkin tidak ikutan bahagia. Menjejakan kaki di sana, telinga kita di serbu oleh suara kemeriahan pasar malam. Antara musik berlanggam mandarin, pengamen, pedagang yang menawarkan jualan mereka, beradunya piring, sendok dan gelas, maupun suara pisau atau golok yang sedang memotong sesuatu.
Bertualang di Negeri Land of Indigeneus Malay Jangan Lupa Nikmati Kuliner Malamnya
Malam itu sepertinya wisatawan dan penduduk ibu kota negeri jiran kita ini sepakat bertemu di Jalan Alor. Saya berjalan beringsut di belakang suami, memegang ikat pinggangnya agar tidak tenggelam di bawa arus manusia. Maklum sebagai makhluk yang tinggi di bawah rata-rata saya beresiko hilang di keramaian.
Yang membuat jalan alor ini semakin crowded adalah resto-resto yang berdiri di sepanjang tepinya meletakan kursi dan meja menjorok hampir ke separuh badan jalan. Iya kalau hanya di dalam resto yang terdiri dari ruko-ruko yang tak begitu besar, tidak akan cukup menampung pelanggan. Lagi pula tentu lebih berkesan bagi pengunjung menikmati hidangan di bawah temaran ratusan lampion, di bawah bintang ketimbang dalam “kotak” di ruko.
Baca juga:
- Jelajah Malaysia : Tangerang, Batam, dan Johor Bahru
- Menikmati Wisata Sejarah Fort Cornwallis Penang
- 11 Rekomendasi Wisata Kuala Lumpur
Kuliner Jalan Alor – Chinese Food Sebagai Primadona
Untuk makanan yang dijajakan hampir sebagian besar Chinese Food. Namun tak perlu kuatir pula bagi yang muslim, banyak juga kok makanan yang bisa dipilih. Seperti saya yang memilih Sea food yang dimasak dengan berbagai bumbu seperti di Indonesia. Saya tertawa ketika suami mengatakan” Sayang yah tidak ada saos padang..”
2. Perak Tong Cave Temple, Ipoh – Petualangan Keluarga Antara Kuala Lumpur – Penang
Petualangan keluarga di negeri jiran antara Kuala Lumpur – Penang berlanjut ke Ipoh -Perak.
Sebetulnya banyak obyek wisata di di Ipoh, Perak. Seperti Gua Tempurung, Coral Beach, Bukit Larut, Taman Danau Taiping. Begitu pun dengan wisata museum, Ipoh adalah tempatnya. Coba saja longok ke Ipoh World at Han Chin Pet Soo, museum yang akan membuka kisah lama tentang penambangan timah di negeri ini.
Tapi karena hanya sekedar mampir dalam petulangan Kuala Lumpur-Penang ini, kami hanya menikmati kuliner Ayam Tauge. Destinasi wisatanya memilih masuk ke dalam Perak Tong Cave, sebuah wihara Budha unik karena menggunakan gua sebagai bangunan tempat ibadah.
Untuk masuk ke sini perlu menyiapkan stamina dan jangan lupa bawa air minum. Karena kita perlu mendaki puluhan mungkin ratusan tangga, melewati lorong-lorong yang sempit, gua kapur sampai akhirnya membuka ke ruang raksasa dengan kubah tinggi. Hal ini bercabang menjadi ceruk-ceruk yang dibelakangnya terdapat gua tersembunyi.
Baca juga :
Patung Buda Sebagai Ikon
Cerita perjalanan Kuala Lumpur-Penang memang bakal penuh destinasi sejarah. Karena keadaannya memang memungkinkan. Ditambah lagi saya senang banget pada tempat berbau masa lalu.
Di tengah bulatan raksasa ini terdapat patung Buddha duduk berwarna emas. Raksasa ukurannya setinggi 40 kaki. Boleh dibilang patung ini lah yang mendominasi Perak Tong Cave Temple.
Saya mendekati patung tersebut, mengamati empat patung dewa penjaga. Menurut keterangan mereka adalah Dewi Kwan Im dengan sosok perkasa. Bahkan ada juga yang berjanggut, agak keluar dari sosok perempuan.
Perak Tong Cave makin terasa spektakular karena dinding-dinding gua dihiasi dengan mural berwarna-warni berupa tulisan suci Sang Budha.Mural-mural tersebut merupakan gambaran dari tokoh dan peristiwa mitologi rakyat Tiongkok.
3. George Town Pulau Pinang – Unesco Heritage
Keliling di Geroge Town seperti kembali ke masa lalu. Bekas kota pelabuhan di Selat Melaka tampaknya tak tergerus oleh waktu. Rumah-rumah bergaya kolonial, bertembok putih dengan jendela lebar cukup mendominasi. Rumah Toko yang konsepnya sekarang banyak ditiru di mana-mana sebagian masih menjalankan fungsi. Sebagian lagi berubah jadi hotel dan penginapan.
Berjalan kaki menyusuri gang-gangnya yang bersih, mural, karya kreatif Seniman Pulau Pinang menimbulkan decak kagum. Saya jagi mengerti mengapa anak-anak Instagram yang main ke tempat ini tak melewatkan kesempatan bergambar dengan latar belakang mural lucu.
Tak aneh ya bila Unesco menobatkan sebagai warisan dunia.
Dan masih banyak destinasi di George Town yang bisa kalian sambangi. Tempat ibadah saja ada 2. Keduanya menggambarkan bagaimana ekonomi pernah berjaya di sini.
Petualangan keluarga di negeri jiran bertambah lengkap bila kedua situs ini masuk ke dalam itinerary.
Yang pertama adalah Masjid Melayu atau Masjid Jamiek. Masjid yang terletak di Lebuh Acheh ini adalah saksi bisu kejayaan orang-orang Aceh di Pulau Pinang pada abad 18 dan 19.
Begitu pun Kek Lok Sie. Berdiri di puncak bukit di Air Itam, dekat Bukit Penang, ini adalah kuil Buddha terbesar di Malaysia.
Kek Lok Si sudah jadi ikon nasional saat ini. Dibangun pada tahun 1890 oleh Beow Lean, seorang imigran Buddhis Cina yang taat. Situs seluas sepuluh hektar ini dibeli pada tahun 1893, belum tuntas seluruhnya 20 tahun kemudian. Sstruktur kuil awal dibangun di puncak He Shan.
4. Petualangan Keluarga di Negeri Jiran – Naik Kereta ke Atas Bukit Bendera
Penang Hills salah satu destinasi wajib kalau kita berkunjung ke Penang. Saya dan anak-anak sudah lama banget ingin mendatangi tempat ini. Bukit terdiri dari massa batu kapur, terletak di pusat Pulau Penang dengan ketinggian mencapai ketinggian 833 meter, termasuk legenda dalam destinasi wisata di Pulau Pinang.
Sebenarnya Penang Hilss terdiri dari beberapa bukit. Selain Bukit Barat, puncak lainnya adalah Bukit Laksamana, Bukit Harimau, Bukit Bendera dan Bukit Kerajaan.
Salah Satu Keseruan Bertualang di Land of Indigeneus Malay – Merayapi Bukit Bendera
Nah yang paling ramai adalah Bukit Bendera. Untuk mencapai puncaknya kita perlu naik kereta yang berjalan di atas rel besi, melewati beberapa stasiun menyisir lereng bukit yang terjal. Kalau memungkinkan ambil tempat berdiri tak jauh dari masinisnya, gerak kereta dan panorama jurang dan bikin sangat terasa.
Tempat ini dikenal sebagai Bukit Flagstaff oleh Inggris, karena ini adalah tempat bendera Inggris digunakan untuk memberi tanda bahwa surat telah datang.
Begitu lah sedikit cerita Petualangan Keluarga kami di negeri jiran. Untuk teman-teman yang suka berbagi pengalama traveling, cerita perjalanan Kuala Lumpur-Penang akan penuh konten menarik. Semoga menginspirasi teman-teman dengan cerita serupa.
Tabik!