Pemerintahan Republik Indonesia sedang giat-giatnya membangun Indonesia Timur yang salah satunya menghasilkan Pesona Jalan Trans Papua. Menghubungkan provinsi Papua Barat dan provinsi Papua. Membentang dari kota Sorong di provinsi Papua Barat hingga Merauke di provinsi Papua.
Total panjang 4. 330,07 km. Saya hanya menyusuri bentang alam Papua sepanjang jalan Wamena-Nduga. Lebih tepatnya lagi cuma menikmati wisata wamena dengan bentang alam yang menakjubkan. Ada Danau Habema, Batas Batu, Air Terjun Mbua dan Bunga Eldelweis sepanjang jalan.
Nah dari mata seorang travel blogger yang paling menarik adalah jalur sepanjang 284,30 KM. Trans Papua yang menghubungkan Wamena- Habema- Kenyam-Mamugu. Jalur ini melintasi Taman Nasional Lorentz. Disini kita akan berjumpa destinasi indah. Mulai Danau Habema, Batas Batu, Air Terjum Mbua, landscape yang cantik, aneka flora yang salah satunya bunga edelweis.
Sebenarnya kalau diajakin ke kawasan lain dari Trans Papua pasti banyak juga destinasi menarik. Tak hanya 6 Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena ini saja. Cuma saya baru berkesempatan menjelajah di Wamena, ya eksotisme wisata Trans Papua Wamena aja dulu. Tolong doakan agar pandemi segera berlalu dan saya ada rezeki menjelajah sisi lain Trans Papua.
Tapi memang tak bisa dipungkiri, kawasan Wamena memang terkenal eksotisme nya. Selain alam dan keragaman budaya, posisi geografis yang berada di tengah pegunungan, membangkitkan gairah para pejalan mengenalnya lebih banyak.
1. Menikmati 6 Destinasi Wisata Jalan Trans Papua Wamena? Sebaiknya Minta Dikawal TNI
Sebelum memasuki kawasan yang eksotis Trans Papua Wamena, saya perlu wanti-wanti kepada teman-teman. Demi keselamatan, jangan lupa minta izin resmi pada bapak-bapak TNI yang bertugas di sana. Pos mereka ada di Napua.
Bukan apa-apa, agar perjalanan kalian aman dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Seperti teman-teman tahu belum lama ini terjadi pembantaian pekerja pembuat jalan Trans Papua. Kejadiannya di sekitar Kabupaten Ndunga, lokasi destinasi eksotis yang akan saya tulis di bawah.
Kalau iseng coba googling Kabupaten Nduga. Kebanyakan isinya bukan tentang pariwisata. Melainkan tentang senjata, darah dan air mata. Korbannya dari TNI sendiri, penduduk lokal maupun kaum separatis. Jadi waspada ya!
2. Jalan yang Berliku dan Terjal Tapi Penuh Keindahan
Berangkat dari Wamena, destinasi pertama kami adalah Danau Habema. Tapi sebelum itu butuh waktu 2 jam lebih terguncang-guncang dalam mobil 4WD. Saat itu jalannya lebih banyak pasir batu dan tanah yang dikeraskan.
Mengikuti lekuk jalan yang berliku dan penuh kerikil tajam ada seninya. Bergembira! Tak perlu hirau pada tanjakan atau turunan. Yang penting buka jendela mobil, biarkan camera stanby, dikmati udara dingin mengusap muka. Kamu tidak akan pernah mengantuk karena hiburan panorama alam Taman Nasional Lorenzt ini yang luar biasa.
Awan putih bertumpuk-tumpuk dengan langit biru pekat. Tebing dari gunung batu dan lembah di bawahnya. Belum lagi aneka tanaman yang rasa-rasanya baru pertama kali dilihat mata saya.
Saya dan teman semobil beberapa beberapa kali minta berhenti untuk memotret. Tidak tahan membiarkan tebing batu lembah dan padang tundra berlalu bagitu saja.
Malah pada satu titik, setelah melewati Danau Habema saya bersiribok pandang dengan penduduk lokal. Kami saling tersenyum dan sempat dadah-dadahan.
Sayang fotonya blur karena diambil dari kendaraan yang berlari.
3. Habema Danau Tertinggi di Indonesia Termasuk 6 Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena
Posisinya sebagai danau tertinggi di Indonesia, membuat Habema dapat julukan sebagai danau di atas awan. Terletak di kaki gunung Trikora Kabupaten Jayawijaya dengan ketinggian lebih dari 3300 meter diatas permukaan laut.
Masyarakat Suku Dani menganggap Danau Habema sebagai tempat keramat. Jadi sumber kesuburan dan kehidupan.
Penduduk asli Lembah Baliem, suku Dani, menyebut Habema sebagai Yuginopa. Habema berasal dari seorang perwira Belanda, Letnan Habema yang ikut mengawal tim ekspedisi ke puncak Trikora pada tahun 1909.
Memandang ke tepi Danau Habema, tak ada kata lain yang terucap selain rasa syukur bahwa saya sampai juga ke sini. Kita memang tidak boleh terlalu dekat ke tepi danau. Di samping memang tidak ada jalan, danau itu tersendiri masih mempunyai banyak lumpur hisap. Jadi teman-teman kalau sewaktu-waktu kalian ingin datang kesana harap berhati-hati ya. Jangan sampai menginjak lumpur hidup tersebut.
Konon tepi Dnau Habema mempunyai tanaman endemik Papua. Seperti rumah semut dan anggrek hitam. Cuma karena memang tidak sampai ke tepi, tumbuhan tersebut tidak terlihat dari tempat kami berdiri. Tapi untuk saya, bisa memandang keindahannya saja sudah lebih dari cukup.
4. Batas Batu Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena
Setelah puas menikmati Danau Habema dan berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju Batas Batu atau Batu Papan. Di sini lagi lagi saya terkesima melihat Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena ini.
Yang pasti batu-batu yang bertonjolan dari perut bumi, permukaannya ada yang rata dan putih. Mirip-mirip salju di Titiles Swiss lah. Cuaca di tempat ini pun dingin. Dan itu tidak mengurangi kegembiraan wisatawan yang rata-rata selesai menyaksikan Festival Lembah Baliem pasti mampir ke sini.
Kemanapun kamera diarahkan eksotisme Papua dengan lembah dan bukit batu semua menajkubkan.
Kalau saya perhatikan belum banyak yang menulis tentang Batas Batu. Mungkin karena memang akses ke sini memang sulit. Jauh dan terpencil. Mungkin karena cuacanya terlalu dingin, di sekitar Batas Batu tidak ada perkampungan.
Jadi harap perhatikan jam kunjungan ke sini ya teman-teman. Jangan sampai kemalaman.
Menurut sejarahnya, Batas Batu atau Batu Papan dan barisan pegunungan di Taman National Laurenzt terbentuk karena kekuatan geologis. Ketika lempeng tektonik Sahul yang mengapung di atas magma inti bumi menabrak lempeng Pasifik yang stabil.Jadi lah bentuknya yang bertonjolan aneh seperti sekarang.
Batas batu terletak yang berada dalam kawasan Taman Nasional Lorentz ini masuk wilayah administratif Kabupaten Nduga.
5. Air Terjun Mbua dan Aneka Tumbuhan Eksotis di Lembah
Hari semakin sore dan gerimis mulai turun. Tapi kunjungan kami di Taman Nasional Lorenz belum berakhir. Kendaraan mengarah semakin ke atas di Pegunungan Trikora. Kami akan mendatangi Air Terjun Mbua. Akamsi menyebutnya Air Jatuh Mbua.
Air terjunnya sendiri sih tidak terlalu hebat. Terutama di lihat dari jauh. Berasal dari Sungai yang patah di atas, terjun tanpa kendali ke bawah.
Yang menakjubkan, Air terjun Mbua berada di tengah padang sabana dikelilingi bukit-bukit batu. Padang savana di sekitar penuh ceruk berair dengan flora ajaib. Saya tidak jadi sampai ke dekat air terjun, salah satu penyebab, lebih menikmati aneka tumbuhan hidup di sana. Salah satunya seperti foto di bawah:
Saya tidak tahu nama tanaman ini. Tumbuh di seputaran rawa dekat air terjun Mbua. Saya berusaha menyentuh pelan karena takut mengganggu, ternyata keras dan kaku seperti bunga plastik.
Air terjun Mbua sendiri tidak terlalu jauh dari jalanan. Wisatawan juga dapat menikmati panoramanya dari sebelah atas. Rute tentu berbeda dengan yang kami ambil.
Namun teman-teman yang menuju air terjun seperti rute kami, pastikan kemanan. Kita akan melewati padang rumput yang kadang-kadang berlubang. Saya beberapa kali terperosok. Ditambah lagi tiba-tiba hujan lebat turun tiba-tiba, melengkapi derita. Alasan yang  membuat saya cepat menyerah dan berlari kembali ke mobil.
6. Pesona Bentang Alam Papua – Pertama Kali Bertemu Bunga Edelwis Hidup
Bunga edelweis biasanya privilage para pendaki gunung. Hanya mereka yang mau bersusah payah mendaki yang punya kesempatan melihat tempat tumbuh bunga abadi ini.
Saya beruntung karena tidak harus mendaki gunung ( karena sudah jiper duluan). Dan merasa sangat diberkati bisa melihat edelweiss tumbuh di sepanjang jalan Trans Papua ini.
Terutama di kabupaten Nduga, banyak edelweis tumbuh di tepi jalan. Muncul dari sela-sela bebatuan dengan warna mahkota bunga broken-white memikat.
Bunga edelweis merupakan tumbuhan endemik zona Alphin di berbagai pegunungan tinggi bersuhu dingin. Merupakan tumbuhan pelopor di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus seperti di zona Nduga ini.
Tapi kamu jangan iseng ya. Jangan sesekali memetik bunga cantik ini. Biarkan ia tumbuh di habitatnya. Kalaupun mereka harus mati, biarkan mati di tempatnya. Bunga eldeweis yang tumbuh di gunung seperti ini dilarang dipetik! Apapun alasannya!
Jadi kapan sahabat traveler menyusul melihat 6 Eksotisme Destinasi Wisata Trans Papua Wamena ini?
Baca seluruh cerita perjalanan saya ke Papua: