Video Cara Meracik Racun Mentawai – Sebagain masyarakat Mentawai masih melaksanakan berburu hewan ke hutan. Baik untuk memenuhi kebutuhan makanan atau keperluan upacara adat. Alat yang digunakan untuk berburu adalah panah dengan ujung anak panah yang sudah diberi bisa alias racun. Panah yang disebut Silogui ini akan membunuh hewan yang diburu tapi dagingnya sendiri aman dikonsumsi manusia.
Saat traveling ke Mentawai saya mengikuti Aman Telepon dan Aman Gotdai, dua orang Sikerei yang tinggal di Dusun Buttui, Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan. Mengikuti mereka mengumpulkan bahan bahan untuk diramu menjadi racun. Bahan-bahan alami berasal dari tumbuh-tubuhan yang hidup disekitar mereka. Cara meraciknya pun sederhana, hanya digiling sampai lumat untuk diperasn dan diambil sarinya.
Perasan bahan-bahan tersebut lah kemudian dioleskan pada ujung-ujung panah yang lancip. Ujung panah itu terbuat dari dari kayu enau atau Aren atau nibung yang ditajamkan.
Pantangan Dalam Cara Meracik Racun Panah Mentawai
Oh ya Ada beberapa pantangan yang harus dilakukan Sikerei sebelum mereka membuat racun dan berburu ke hutan. Pantangan tersebut untuk terkait dengan masalah sex. Yang bujangan tidak boleh menggoda gadis-gadis. Sementara yag sudah berkeluarga tidak boleh melakukan hubungan suami istri. Pantangan itu berlaku selama beberapa hari sebelum dan sesudah berburu. Kalau pantangan itu dilanggar dikuatirkan akan terkena panah beracun sendiri yang bisa berakhir dengan kematian.
Ohya, seperti yang sudah saya tulis di atas, bahan-bahan untuk meracik panah beracun Mentawai sejatinya tumbuh di hutan. Namun untuk kepentingan wisatawan atau kebutuhan sehari-hari, Aman Gotdai dan Aman Telepon menanamnya di sekitar halam rumah mereka. Seperti pohon tuba tuba dan cabe rawit. Bahan yang tidak bisa tumbuh dekat halaman tetap harus dicari ke hutan.
Dari Video cara meracik racun panah Mentawai ini teman-teman akan belajar sesuatu. Sekalipun terbuat dari bahan-bahan alami, daging hewan korban bisa dimakan, namun bila racun terkena pada luka maka efeknya juga berbahaya. Sekalipun tidak langsung menimbulkan kematian tapi akan merasakan sakit yang luar biasa.
Baca Cerita Trip Mentawai Lainnya: