Kerja Dari Rumah dan 5 keuntungan yang bisa bikin kamu nangis terharu ini saya lakukan bulan Februari 2022, ketika dunia masih dilanda pandemi. Ketika gelombang ke-3 Covid dengan omicronnya membuat kota-kota kembali di lockdown.
Untuk saya kerja dari rumah sudah lama berlaku, jauh sebelum pandemi datang menghajar sendi-sendi kehidupan kita. Kepikiran menulis ini saat baru bangun tidur siang, menyeruput secangkir kopi susu gula aren dan menikmati suaranya Ebiet G Ade (jadul banget kan aku? :)). Melongok keluar sedang gerimis. Buka gadget terbaca seorang netizen meluapkan rasa frustasinya lewat Twitter. Ia terjebak dalam kemacetan Jakarta. Iya setelah dua tahun sepi karena sebagian besar orang work from home, di awal bulan Februari 2022 Jakarta sudah kembali pada kebiasaannya yang lama. Macet di mana-mana!
Dari WAG keluarga besar, seorang kerabat wanita sedang berada dalam taksi online. Ia sedang bertugas mengantarkan sebuah dokumen pada klien perusahaan tempatnya bekerja …” Dia juga terjebak macet. “Kalau gak ingat bakal dipecat gue sudah belok arah, pulang. Mending ngurus anak sendiri!!! Huhuhu… ” Begitu katanya.
Bersyukur Bisa Kerja dari Rumah
Kalau sudah begini betapa saya bersyukur bekerja dari rumah dengan bos suami sendiri. Sejak memutuskan bisnis gula aren organik dengan merk Arenga saya turut membantunya. Maklum usahanya serba kecil, mulai dari modal sampai sumber daya. Jadi apapun sumber daya yang tersedia kudu dimanfaatkan sebaik mungkin. Termasuk istri sendiri 🙂
Tapi tentu saja saya tidak lantas seperti “Si Samin pemeran topeng monyet”, penderita narsis tingkat tinggi. Dengan menceritakan keberuntungan di WAG keluarga besar bahwa saya tidak harus keluar rumah untuk bekerja. Karena salah satu sudut kamar sempit di rumah kami bisa digunakan sebagai kantor dan mengelola administrasi Arenga.
Membangun Usaha dan Jadi Entreprneur Agar Bisa Kerja dari Rumah
Alih-alih dan seperti yang sudah-sudah, saya senantiasa memberi dorongan kepada kerabat agar mulai memikirkan membuka usaha sendiri. Kita selalu bisa melakukan hal itu dengan memulainya dari rumah. Usaha sendiri adalah peluang terbesar kerja dari rumah. Karena setelah pandemi berlalu, yang saat ini WFH pasti akan kembali ke kantor.
“Eh buka usaha sendiri kan susah, Mbak? Selain butuh modal dan keterampilan?”
Semua benar! Jadi entrepreneur memang tidak mudah. Tapi apa sih di dunia ini yang susah kalau kita mau belajar, bekerja dan berdoa? Kuncinya adalah belajar dan ekseskusi. Kalau jeli banyak kok peluang yang bisa di garap sebagai bisnis rumahan.
Jika kebetulan Anda search Google dan menemukan tulisan saya ini, salah satu kemungkinannya adalah sedang ambil ancang-ancang keluar dari pekerjaan sekarang dan berniat buka usaha sendiri. Silahkan baca 7 keuntungan yang saya rasakan sendiri. Bukan tak mungkin suatu saat akan bisa bikin kamu nangis terharu.
Baca juga :
1. Bebas Mengatur Waktu
Normalnya orang bekerja dari pukul 8 pagi sampai 5 sore. Namun bila kamu adalah penduduk Jakarta atau kota besar lainnya kenormalan seperti itu tak selalu terjadi. Sebab harus berangkat pagi-pagi sekali agar tidak telat masuk kantor. Pulang ke rumah sudah larut karena terhalang macet. Belum lagi rapat dan meeting di sana-sini.
Untuk saya yang selalu mabok terlalu lama di mobil apa lagi dalam keadaan tak bergerak, ini bisa jadi motivasi utama. Lebih baik nonton drakor ketimbang membuang waktu di jalan.
Selesai sholat subuh saya bisa tidur lagi dan bangun pukul 7. Mengantar anak-anak ke sekolah lalu pergi olah raga. Setelah bugar atur waktu efektif untuk bekerja, apakah 8 jam atau 14 jam selama 6 hari penuh, 5 hari atau 4 hari.
Ingat sekarang kamu bos dan targetnya adalah produktivitas. Bukan ketepatan waktu kapan memulai dan mengakhiri pekerjaan berdasarkan petunjuk waktu di dinding. Malah di sela-sela waktu kerja, kalau mengantuk dan butuh istirahat kamu bisa menganggarkan waktu 30 menit untuk tidur siang.
2. Pecat Bos Pemarah
Saya tidak suka atasan pemarah. Kamu juga kan? Ketimbang terus menerus makan hati dan tertekan yang mungkin akan berakibat pada stress, sakit jiwa, kebotakan rambut dan sakit jantung, lebih baik menguras energi untuk memajukan bisnis sendiri. Besar kecilnya langsung bisa dinikmati sendiri.
Hidup terlalu indah untuk membiarkan orang lain terus menerus tidak puas terhadap hasil pekerjaan dan menjadi kritikus kita. Dengan bekerja dari rumah dan usaha sendiri tak seorangpun punya peluang untuk memarahi kita.
3. Tak Lagi Takut PHK
Merasa takut sangat menguras energi. Akuilah, salah satu alasan mengapa orang berusaha menjadi karyawan yang baik adalah karena takut di pecat. Sudah banyak kisah-kisah memilukan akibat dari PHK, lantas mengapa Anda harus terus menerus bertahan di sana?
Bekerja pada orang lain juga tak bisa menolak bila dimutasikan, dibebas tugaskan, dan menerima kenyataan bahwa keahlian kita sudah tak dibutuhkan lagi pada posisi semula. Yang lebih menyakitkan lagi sekarang mereka dapat tenaga lebih fresh,lebih muda yang pengalamannya mungkin juga tak seujung kuku dengan Anda.
Persoalan akan berbeda jika memiliki usaha sendiri. Kerja dari rumah atau punya kantor sendiri. Karena dalam kamus seorang bos tak terdapat kosa kata Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Yng ada adalah mandiri dengan berusaha menentukan nasib sendiri
4. Siapa yang Butuh Promosi?
Setelah bertahun-tahun menduduki tempat yang sama, tanpa promosi jabatan dan kenaikan gaji hanya sedikit, bisa membuat karyawan menjadi pahit. Apa lagi kemudian bila jabatan yang kita incar ditempati oleh pendatang baru, sakitnya bisa tak tertahankan.
Alih-alih menjadi apatis dan menganggap nasib emang begitu, mengapa tidak mempromosikan diri sendiri dengan membangun bisnis sendiri dengan bekerja dari rumah? Dari pada menunggu selama 5 tahun atau lebih, bila kita mengelola usaha sendiri dan terus memperbaiki diri, dalam rentang waktu tersebut usaha rumahan Anda mungkin sudah akan memerlukan kantor di gedung tinggi, bersebelahan dengan kantor yang membuat luka dalam itu.
Yang paling saya suka bekerja dari rumah seperti sekarang adalah, hasilnya bisa langsung dinikmati keluarga. Jangan lupa juga kita membantu pemerintah membuka lapangan kerja. Atau memajukan tingkat ekonomi bangsa
5. Memaksimalkan Keterampilan Berikan Keuntungan Pada Perusahaan Sendiri
Tak jarang selama sekolah kita belajar maksimal dengan harapan keterampilan yang diperoleh terpakai dalam pekerjaan. Ada kabar buruk bahwa hal tersebut tidak rejeki semua orang. Saya mengenal beberapa lulusan universitas ternama dengan IP diatas 3.5 hanya mengerjakan pekerjaan yang bisa diselesaikan tamatan SLTA. Otomatis gaji juga menyesuaikan diri. Hal tersebut terpaksa mereka jalani karena gak punya alternatif lain dari pada jadi pengangguran..
Nah bila perusahaan tidak mau memberi Anda tanggung jawab besar, entah itu karena mereka menganggap Anda tak layak atau ada hal lainnya. Dengan membuka usaha dari rumah keterampilan bisa digunakan sebaik-baiknya. Mengasah kembali mana yang dirasa tumpul agar bisnis bisa moncer.
Bekerja dari rumah dengan buka usaha sendiri kita punya lebih banyak pilihan. Menentukan sendiri seberapa besar tanggung jawab yang layak disandang. Pengalaman saya dengan mengurus bisnis sendiri malah jadi haus ilmu. Ingin tahu lebih banyak hal. Baik yang berefek pada peningkatan pengembangan perusahaan atau mempromosikan brand Arenga.
Dengan berkembangnya usaha tentu tanggung jawab lebih besar lagi.
6. Kerja dari Rumah Bisa Mengatur Waktu Agar Untuk Traveling
Ini yang paling saya suka dari bekerja dari rumah seperti saat ini. Kebetulan hobi saya adalah traveling. Kalau teman-teman cermati, hampir sebagian besar pos dalam blog ini adalah mengenai traveling. Judul blognya juga mengikuti.
Waktu yang fleksibel memungkinkan saya pergi traveling di saat low seasons. Ketika semua orang berkutat di pekerjaan, sibuk dengan tugas kantor saya bisa pergi kemanapun sejauh niat dan budget bisa membawa. Nah keuntungan lain dari bekerja dari rumah dan usaha sendiri ini adalah, saat low seasons harga-harga cenderung lebih murah.
Sebetulnya masih banyak manfaat punya usaha sendiri, dan bekerja dari rumah, yang keuntungannya bisa bikin kamu nangis terharu. Agar tak terlalu panjang saya sudahi dulu sampai di sini.